Anies Tunjukan Kelasnya Sebagai Pemimpin Dunia

Ternyata para “petarung” yang terbiasa melakukan monolog hanya pecundang ketika dihadapkan dengan orang lain,  yang jauh memiliki kecerdasan argumentasi dan memiliki referensi intelektual yang memadai.

Anies seperti tak memperdulikan semua bullyan, Anies sangat amat siap menjadi pemimpin yang demokratis, tak mengadukan mereka kepolisi, tak berusaha membungkam para pencaci dengan menggunakan aparat. Sebagaimana yang mereka selalu  lakukan pada lawan debat yang tak mampu mereka taklukan,  dikarenakan kalah cerdas kalah argumen lalu mencari – cari pasal untuk memenjarakan lawan melalui tangan-tangan kekuasaan. 

Anies fokus pada pekerjaan membenahi Jakarta, dalam waktu satu tahun lebih sedikit 23  Penghargaan dia dapatkan. Anies melaju dengan prestasi demi prestasi.

Anies menujukkan dirinya bukan sekedar pemain domestik, dia memang pemain dengan level dunia, 7 (Tujuh ) Penghargaan dunia dia dapatkan jauh sebelum masuk kedalam pemerintahan.

Level Anies memang tak mungkin disejajarkan dengan mereka, terlalu jauh jarak kecerdasan dirinya dengan para pembencinya.