Anies Tunjukan Kelasnya Sebagai Pemimpin Dunia

Tugas Anies adalah membangun kota dan membuktikan pada mereka bagaimana bekerja dengan efisien lalu wajah kota Jakarta berubah, Sudirman Thamrin tertata dengan baik bukan saja rapih tapi   trotoar dan JPO menjadi destinasi wisata. Belum lagi beragam tempat lainnya, baik yang sudah selesai maupun yang dalam proses. Taman Ismail Marzuki, Silang Monas sedang dibenahi sedemikian rupa, dari potongan viseo yang beredar tampak berkelas dan tak kalah dengan yang ada diluar negeri.

Anies diundang Ke Medelin sebuah kota di Di Amerika Latin yang dulunya menjadi salah satu kota tersuram didunia, kemudian berubah wajah menjadi salah satu kota terbaik didunia.

Anies datang untuk bertukar fikiran, dia diundang sebagai pembicara, berbagi pengalaman dengan para pemimpin kota dunia lainnya. Dia tak datang untuk study komparatif seperti yang diperbandingkan secara dungu oleh seseorang dimedia.

Anies datang membawa fikiran-fikirannya untuk dibagi kepada para pemimpin kota didunia lainnya, bukan sekedar datang menimba ilmu dari orang lain.

Sepulang dari Medelin Anies tak langsung kembali ke Jakarta dia mengunjungi Amerika Serikat, bernegosiasi pekerjaan yang selama ini dilakukan dengan senyap.

Sebuah lomba yang menjadi penanda kemajuan sebuah kota menjadi agenda Anies untuk diadakan di Jakarta. Lomba itu bukan datang dengan sendirinya, bukan menjadi jatah bergiliran antar negara seperti Sea Games dan semacamnya. Tapi direbut, dipresentasikan dengan matang.

Anies pulang membawa berita keberhasilan ; Lomba Balap Mobil Formula E diadakan di Jakarta pada thn 2020.

Dia pimpin sendiri negosiasinya dan dia lewati semua persyaratan, dia yakinkan dunia, bahwa Jakarta mampu menjadi tuan rumah.

Anies menunjukkan kelasnya, 7 penghargaan dunia yang dia dapatkan sebelum ini bukanlah penghargaan kosong dari dunia internasional yang telah jauh lebih dulu melihat kemampuan dan mengapresiasinya.

Anies bukan hanya pemain domestik dia memang pemain level dunia.

 Para pembully melongo, para pembencinya terperangah, mata mereka nanar. Syahwat kebencian semakin menjerumuskan kepada lubang kehinaan mereka sendiri. Anies tetap mendaki merajut prestasi demi prestasi.

Maju Kotanya  Bahagia Warganya, tak cuma tagline kosong yang hanya sekedar lipstik kampanye. Maju Kotanya Bahagia Warganya Semakin mendekati pada mereka yang hati dan pikirannya terbuka (sumber)

Penulis: Geisz Chalifah