Eramuslim.com – Tiap kali rekapitulasi final suara pemilu, Hotel Borobudur Jakarta selalu menjadi tempat yang selalu dipilih KPU dalam berlangsungnya proses tersebut.
Dengan adanya pengalaman-pengalaman yang tidak mengenakan di sana, kubu Prabowo-Sandi keberatan jika tempat rekapitulasi suara kembali dilaksanakan di Hotel Borobudur.
Menurut mantan Ketua MPR itu, maksud dari genderuwo dan jin itu adalah para hacker yang mengacak-acak sistem komputerisasi pemilu sehingga perubahan suara kemungkinan besar terjadi.
“Sekali-kali jangan di Hotel Borobudur saya tahu di sana ada banyak sekali hacker dan lain-lain. Jadi kita yang sadar, jangan pernah di Borobudur itu,” imbuhnya.
Gedung rakyat atau gedung Parlemen, menurut Amien sebagai tempat yang aman dan netral dari serangan para hacker tersebut.
“Lebih baik di DPR itu yang paling aman untuk hari ini,” tandasnya. [rmol]
BEST SELLER BUKU PEKAN INI, INGIN PESAN? SILAHKAN KLIK LINK INI :
https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-diponegoro-1825-pre-order-sgera-pesan.htm