Apakah Ada Pengawalan Saat Rasul SAW Berdakwah?

Eramuslim – Saat menghadiri kajian keagamaan, sering kali terlihat ulama yang hadir sebagai pengisi acara dikawal oleh beberapa orang. Para pengawal ini biasanya berusaha memberi jalan kepada sang ulama saat berdesak-desakan dengan para jamaaah yang ingin menyalami atau sekadar mengambil foto.

Bagaimana jika di zaman Rasulullah SAW? Apakah ada pengawalan atau pengamanan saat Rasulullah berdakwah? Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis menjelaskan bagaimana pengawalan saat Rasulullah berdakwah di Makkah dan Madinah.

Dia menjelaskan, dalam berdakwah, Rasulullah SAW punya para sahabat yang otomatis bersamanya. Sebagaimana ketika Rasulullah hijrah bersama Abu Bakar. Lalu keduanya, dalam perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah, bersembunyi di Gua Tsur selama tiga malam.

“Rasulullah SAW hijrah bersama para Sahabat sampai akhirnya Rasul tiba di Madinah. Termasuk ketika di Madinah, bersama kaum Muhajirin yang juga sahabat-sahabat Rasul hijrah bersama Rasulullah,” jelas Kiai Cholil.

Dia memaparkan, Rasulullah SAW memiliki sahabat dan siap menemani serta melindunginya. Apalagi ketika Umar bin Khattab masuk Islam. “Ketika Umar masuk Islam, siapa yang ingkar, mencaci Rasulullah, maka Umar orang pertama yang akan melakukan perlawanan,” tuturnya.

Kiai Cholil juga menyampaikan, dakwah Rasulullah SAW itu dilakukan dengan cara yang lemah lembut meski terkadang diterima dengan perlakuan kasar bahkan sampai pada pengusiran. “Kalau memang Rasulullah tidak dikenal lemah lembut, maka tidak mungkin Rasulullah dapat mengislamkan orang-orang Madinah dan Makkah,” katanya.