Awas Propaganda Media: Pejuang Islam Dulu Disebut Moslem Fanatics, Kini Radical Islamist

Eramuslim – Sejarah masa lampau telah mengajarkan bagaimana Barat dan medianya berusaha mematikan perlawanan umat Islam dalam melawan penjajahan. Jika dahulu pejuang Surabaya disebut “Moslem Fanatics”, kini musuh-musuh Islam menamai dengan istilah “Islam Radikal”.

Tentunya kita masih ingat bagaimana media Barat “The New York Times dalam edisi 19 November 1945, saat memberitakan perlawanan umat Islam Surabaya yang dipimpin Bung Tomo dengan pekikan takbir melawan penjajahan tentara sekutu di Surabaya pada 10 November 1945. Saat itu, media besutan Zionis ini memberi judul “Moslem Fanatics Fight ini Surabaya” dalam headlinenya.

Yaa, jika dulu “Moslem Fanatics” adalah sebuah sebutan buruk terhadap umat Islam yang berusaha mempertahankan kemerdekaan.

Dan kini ditahun 2017 Barat dan medianya yang sama, The New York Times, kembali melakukan propaganda terhadap umat Islam melalui karikatur dengan tulisan “Radical Islamist”.

Pada terbitan edisi 16 Juli 2017, The New York Times memuat karikatur yang digambar kartunie Heng Kim Song dari Singapura dengan judul “Heng on Indonesia’s Decree to Ban Radical Groups”. Dimana dalam karikatur tersebut terdapat tulisan “Radical Islamist”.

Karikatur digambarkan Jokowi tengah membawa cairan dalam sebuah wadah yang disemprotkan ke tanaman liar. Wadah tersebut bergambar racun dengan tanaman liar tampak ingin menyerang Jokowi.

Dalam keterangan karikatur ditulis:

[Presiden Jokowi menandatangani sebuah keputusan yang mengizinkan pihak berwenang membubarkan kelompok agama dan masyarakat sipil. Hal tersebut dalam upaya melawan kelompok Islam garis keras yang menentang pemerintahan yang pluralis]

Tentunya ini adalah fakta keliru yang sengaja dipelintir oleh media Barat untuk memuluskan menguasai Indonesia.

Panglima TNI Gatot Nurmantyo dalam pernyataannya pada Minggu (16/07) akhir pekan kemarin mengatakan bahwa sejarah telah membuktikan bahwa peran kiai ulama dan santri selalu hadir dalam setiap perjuangan untuk mewujudkan, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan NKRI di samping komponen bangsa lainnya. (PI/Ram)

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/konspirasi-penggelapan-sejarah-indonesia-eramuslim-digest-edisi-10.htm