eramuslim.com – Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, menyoroti potensi besar yang dimiliki kader militer dalam memimpin negara.
Menurutnya, kader militer jauh lebih mumpuni dibandingkan kader sipil, terutama setelah era reformasi.
“Apapun kader dari Militer jauh lebih mumpuni jika memimpin Negara dibandingkan kader Sipil setelah reformasi,” tulisnya, Selasa (18/3/2025).
Ia membandingkan dua mantan Presiden, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi), serta mempertanyakan siapa di antara keduanya yang lebih banyak memberikan dampak negatif bagi negara.
“Mau kita bandingkan antara SBY dan Jokowi mana yang punya daya rusak pada negara dan bangsa ini?” tuturnya.
Arief Poyuono juga menyinggung bahwa kader sipil yang memimpin negara disebutnya lebih banyak terjerat kasus korupsi.
“Yang korup juga banyakan Sipil. @prabowo @ganjarpranowo @islah_bahrawi,” terangnya.
Pernyataannya muncul di tengah perdebatan terkait Revisi Undang-undang Tentara Negara Indonesia (RUU TNI). Banyak pihak menilai revisi tersebut bertujuan mengembalikan dwifungsi militer.
RUU TNI sendiri merupakan usulan pemerintah yang diajukan melalui Surat Presiden RI Nomor R12/Pres/02/2025 tertanggal 13 Februari 2025 dan telah masuk dalam daftar Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2025.
Setidaknya ada tiga poin utama dalam revisi UU TNI, yakni mengenai kedudukan TNI, perpanjangan masa dinas aktif prajurit, serta penugasan prajurit militer di jabatan sipil.
(Sumber selengkapnya: Fajar)