Bansos Tak Mampir di Rumah Nyaris Ambruk Nenek Sumi di Serang

Eramuslim.com – Nenek Sumi (83) hidup berdua bersama anaknya, Darwis (40) di sebuah rumah yang atapnya nyaris ambruk di di Kampung Cinayong, RT 05 RW 01, Desa Malanggah, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang, Banten. Lebaran Nenek Sumi tanpa ketupat, apalagi opor. Beras tak punya, bantuan sosial dari pemerintah entah tak ada.

Saat hujan turun, nenek dan anaknya harus mencari bagian rumah yang tak bocor untuk berteduh. Sang nenek tidur di dapur rumah, bersama kompor tungku. Kamar mandi Sumi tanpa pintu, terhubung langsung dengan dapur.

Sang anak tidak bisa bekerja karena kaki kirinya lumpuh akibat di gigit ular tanah. Suami Sumi sudah lama meninggal dunia.

Sumi mengeluh sudah tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, seperti Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu (Jamsosratu), Program Keluarga Harapan (PKH) hingga Bansos Tunai (BST) ditengah pandemi covid-19 ini.

Keduanya hanya menunggu uluran tangan dari tetangga atau saudara. Pada saat lebaran kemarin, Sumi mengaku tak pantas bisa makan kupat atau opor sebagaimana keluarga lain lakukan saat Idulfitri. Baju baru pun tak tak pernah mereka impikan.

“Kalau makan seketemu aja, ada yang ngasih aja dari tetangga,” kata Nenek Sumi ditemui di kediamannya, Selasa (26/5).