Banyak Kasus Mandeg, KPK Sering Pencitraan Saja

Eramuslim.com – Banyaknya kasus besar yang masih jalan di tempat dan mandek membuat kredibilitas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dipertanyakan. Di tengah beberapa kasus besar mandek seperti Hambalang, Century dan Pelindo, KPK justru lebih memprioritaskan kasus e-KTP.

Pengamat politik, Ichsanudin Noorsy menyatakan bahwa ada indikasi campur tangan kekuasaan dalam pemilihan kasus yang diprioritaskan KPK.

“KPK hanya bisa menjadi pemadam kebakaran, tapi tidak pernah sungguh-sungguh mampu mematikan sumber api sepenuhnya,” ungkap Noorsy beranalogi ketika dihubungi Aktual, Senin (4/4).

“Jadi sumber api tetap hidup,” lanjutnya.

Tebang pilih kasus oleh KPK disebut sangat bertendensi politis. Pasalnya, munculnya beberapa kasus OTT dan e-KTP di tengah banyaknya kasus yang mandek, cenderung hanya menekankan citra saja.

“Penegak hukum bermain citra, kesannya sukses tapi pada akhirnya orang melihat kasus itu menumpuk karena diselesaikan menurut kepentingan politik,” jelasnya.

Pencitraan ini sangat tampak dalam beberapa kasus yang diangkat KPK. Noorsy pun mencontohkan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap beberapa pejabat, seperti mantan Ketua DPD RI, Irman Gusman dan Anggota Mahkamah Konstitusi (MK), Patrialis Akbar.

Dalam OTT tersebut, KPK tidak melakukan tangkap tangan ketika Irman Gusman sedang melakukan transaksi suap. Penangkapan ini disebutnya terlalu dipaksakan karena tidak ada bukti kuat untuk disebut sebagai OTT.

“Artinya Irman ditangkap bukan dalam rangka tangkap tangan, tapi lanjutan dari penerimaan uang yang sebelumnya tapi susah nangkep ya karena enggak ada bukti untuk OTT,” tutupnya.(jk/pm)