Banyak tahanan di penjara tawarkan uang haram ke Napoleon, tapi tak digubris

Banyak tahanan di penjara minta tolong 86 ke Napoleon

Kata Syahganda, dia juga sangat kenal dengan anak dan istri dari Napoleon. Dan meyakini kalau dia adalah orang baik.

Adapun perputaran uang haram di penjara didapat dari kontribusi orang-orang baru masuk. Syahganda saja mengaku harus merogoh kocek Rp40 juta ketika masuk ke sana. Begitu halnya dengan Jumhur Hidayat dan Anton.

“Saya enggak bisa bilang itu aparat, saya bilang preman di dalamlah,” katanya.

Sejatinya, sebenarnya Napoleon bisa menjadi ‘markus’ yang bisa menjadi penjembatan banyak tahanan di penjara. Apalagi banyak kawan dia yang memiliki pengaruh besar di negeri ini.

Namun, kata Syahganda, pengaruh itu tak pernah digunakan Napoleon.

“Banyak sekali orang yang mau minta tolong ke dia untuk 86 kasus, seperti Bupati Nganjuk waktu pertama kali ditahan. Tapi dia enggak mau. Banyak juga orang-orang kaya yang sampai colek saya untuk minta dihubungkan dengan jenderal Napoleon, tapi dia enggak mau. Dia betul-betul bersih. Saya kagum,” katanya.

Dalam sebuah diskusi, bahkan Napoleon pernah menyatakan pada Syahganda kalau dirinya bukanlah orang kaya. Boleh dibilang, dari sekian banyak jenderal, hanya dialah satu-satunya jenderal yang punya rumah buruk.

“Dia bilang dia satu-satunya jenderal dengan rumah terburuk. Dia juga bilang kalau kamu bebas, kamu bisa lihat rumah saya di Condet,” katanya. [Hops]