Beban Berat Jokowi Hadapi Debat Kedua Capres

Saat ini operasional LRT Palembang setiap bulan mengalami defisit Rp 9 miliar. Dari total operasional sebesar Rp 10 miliar, mereka hanya bisa menangguk pendapatan sebesar Rp 1 miliar dari penumpang.

Target 30.000 penumpang/hari hanya terpenuhi sebanyak 6.000 penumpang. Proyek ini tekesan dipaksakan, karena kota Palembang  belum membutuhkan. Pemprov Sumsel menolak untuk menanggung kerugian dan memberi subsidi.

Tol Trans-Jawa  yang sangat dibangga-banggakan oleh Jokowi, ternyata tidak sesuai kenyataan. Para pengemudi truk angkutan barang menolak menggunakan,  karena tarifnya mahal.

Sementara para pelaku UMKM sepanjang Pantura mengeluh karena dagangannya tak laku, akibat kebanyakan mobil pribadi beralih ke jalan tol.

Di kawasan Kabupaten Brebes sampai Tegal banyak restoran, pedagang oleh-oleh dan souvenir terancam gulung tikar karena kehilangan pembeli.

Para pedagang batik di kota Pekalongan juga sepi ditinggalkan pembeli. Banyak UMKM mati dan ribuan pekerja kehilangan lapangan kerja.

Proyek infrastruktur Trans-Jawa yang dibangga-banggakan Jokowi terbukti bukan untuk rakyat. Itu hanya proyek bisnis biasa.

Hitungannya untung rugi. Operator tol mengaku bisa menurunkan tarif tol, asal konsesinya diperpanjang menjadi 100 tahun. Rata-rata konsesi jalan tol saat ini 35 tahun.