Belum Move-On, Sindirian Ahoker Terhadap Paskibra Bercadar Tuai Kecaman

Eramuslim.com -Denny Siregar yang terkenal dengan pembelaannya kepada Ahok kembali memancing kecaman netizen muslim. Pasalnya, penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi itu mengunggah foto paskibra bercadar disertai tulisan yang dinilai rasis.

“Upacara kemerdekaan di Istana ditaburi pakaian adat dari segala macam suku dan daerah… Nah, coba tebak.. kalau ini pakaian adat daerah manaaa?,” tulisnya melalui akun fan page Denny Siregar, Kami (17/8/2017).

Tulisan tersebut dinilai rasis oleh banyak netizen muslim. Pasalnya, tidak ada larangan muslimah bercadar ikut upacara dan menjadi Paskibra.

“Ini orang Rasis. Ngakunya (termasuk pendukungnya), paling toleran. Ternyata hal seperti ini saja, sudah menunjukan ia Rasis! Atau jangan2 tak pernah ikut upacara 17 Agustus. Sehingga tak tahu beda anggota Paskibra dengan peserta upacara?” kata Muhammad Fadri AR melalui akun Facebook pribadinya.

“Sebagai Purna Paskibra (sekalipun tingkat kota), setahu saya tidak pernah ada sejarah 17 Agustus menggunakan pakaian daerah bagi Anggota Paski (Coba tanya : Ukhti Bita Greina Melani (Nasional), dinda Irvan Herman Abdullah(nasional), Harry Setiadi (Provinsi), Alfa Nonie (Prov)).
Paling dari dulu, adalah keinginan yg berhijab utk ikut menjadi anggota Paski dg tetap berhijab syar’i.

Mau ikut upacara saja sudah hal luar biasa, apalagi menjadi anggota Paski. Denny ini rasis dan malah tidak menunjukan nasionalis. Ini orang harus minta ma’af sudah menebarkan SARA dan kalau perlu diproses hukum. Ramaikan!!!,” lanjut Fadri.

“Dulu nyibir pakaian bukan asli Indonesia, setelah nunjukin nasionalisme pun tetep dicibir pula, dasar lambe turah,” kata Muhammad Ariefudin mengomentari status Denny Siregar tersebut.

“Setidak nya mereka upacara.. ya kalian belum tentu upacara,” kata J Africo.

“Baguslah…. pake niqab tapi masih cinta NKRI, yang menghina tuh ya….. belajar toleransi beragama dulu apalagi yang posting nih….. provokatif banget ga sesuai sama khotbahnya tentang cinta Indonesia, tentang SARA, gitu koq mau RI maju, ckckck…… jadikan perbedaan sebagai pemersatu,” kata Astri Handayani.

“Katanya bhineka tunggal ika,, tapi giliran ada yg beda langsung dihina… masih mending tu pada upacara, jadi paskibra, hormatin sang saka, nah lu pada ngapain..?? Dasar ahli nyinyir… fake lu pade…” kata Fareed Umarov.

Hasil penelusuran Tarbiyah.net, paskibra bercadar bukanlah hal yang baru. Di tahun-tahun sebelumnya juga sudah ada. Misalnya saat upacara penurunan bendera dalam rangka memperingati HUT RI ke 71 tahun 2016 lalu. Dua di antara Paskibra di Lapangan Sekertariat Daerah (SETDA) Singaparna Kab. Tasikmalaya bercadar.

Pada tahun 2014, juga ada Paskibra bercadar di Tasikmalaya dari lembaga pendidikan yang sama yakni Al Idrisyiah Tasikmalaya.(kl/tby)

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/konspirasi-penggelapan-sejarah-indonesia-eramuslim-digest-edisi-10.htm