Eramuslim.com– Pendakwah Ustaz Tengku Zulkarnain mengaku heran atas pelanggaran protokol kesehatan seperti kerumunan massa.
Menurutnya, dalam beberapa kerumunan massa dilakukan penyidikan hingga ada yang ditetapkan tersangka. Sementara sisanya, justru diabaikan aparat penegak hukum.
“Satu Orang ditangkap tanpa ampun karena “kerumunan”. Satu Orang lagi menyebabkan “kerumunan” tapi semua seolah olah “buta” tidak melihat dan tidak ada tindakan apapun,” kata Tengku Zul dikutip dari akun Twitternya, Rabu (24/2/2021).
Melihat perbedaan perlakuan atas pelanggaran yang ada, salah satu deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu mengaku malu.
“Malu melihat ini semua. Apakah mereka tidak punya malu? Terus kemana para pejuang kebenaran? Bungkam semua? Oh..,” sebutnya.
Di unggahan lainnya, mantan Wasekjen MUI itu juga mempertanyakan soal posisi hukum kerumunan yang direncanakan dan spontanitas.
“Kerumunan tidak sama dengan kerumunan? Yg satu direncanakan yg satu spontanitas. Jadi kerumunannya satu terencana yg satu tidak terencana,” ungkapnya.
“Kalau tdk terencana bukan kerumunan?Dan yg ditangkap hanya yg buat kerumunan TERENCANA? Ckckck… Berarti RENCANA, ya… Hehe,” sambungnya.
Seperti diketahui, pasca kunjungan Presiden Joko Widodo ke NTT, publik dihebohkan dengan kerumunan massa yang muncul.
Sebagain justru membandingkan dengan kasus Habib Rizieq Shihab (HRS) yang jadi pesakitan karena kasus kerumunan massa. [Fajar]
