Bilangnya Ribuan, Aksi Dukung Jokowi Ternyata Cuma Dihadiri Puluhan Orang

Peserta aksi meminta agar Jokowi-Ma’ruf tetap dilantik pada 20 Oktober mendatang. Orator menyebut aksi yang dilakukan sejak pekan lalu dan ingin menggagalkan pelantikan adalah hasil dari hasutan sejumlah pihak.

“Tidak boleh ada upaya-upaya penggagalan pelantikan presiden karena pemilihan terpilih adalah hasil konstitusi. Jangan sampai ada hasutan kepada masyarakat,” tutur seseorang menggunakan pengeras suara.

Orator lalu meminta semua pihak mengawal pelantikan Jokowi-Ma’ruf pada 20 Oktober mendatang. Dia menegaskan bahwa pelantikan merupakan amanat konstitusi. Karenanya, semua pihak harus menghormati dan perlu mengawal agar terlaksana dengan baik.

Kerusuhan hanya dibuat oleh oknum oknum tertentu. Kita ajak masyarakat Indonesia dan Jakarta kawal NKRI, konstitusi sampai Jokowi-Ma’ruf selesaikan tugas lima tahun ke depan,” ujar orator di atas mobil komando.

“Kita butuh damai bukan kerusuhan. Kita ingin Indonesia damai. Kita ajak masyarakat kawal konstitusi. Pada 20 Oktober nanti tetap melantik presiden,” lanjutnya.

Peserta aksi berencana melakukan long march ke arah Patung Kuda kemudian kembali ke Taman Aspirasi. Selama menanti kehadiran peserta aksi yang lain, orator terus bicara menggunakan pengeras suara.

Dia menyinggung pihak-pihak yang membenci Kepolisian. Terutama terkait pengamanan atas rangkaian aksi unjuk rasa berujung kericuhan di sekitar Gedung DPR, Jakarta, sejak pekan lalu.

“Kalau ada kelompok masyarakat benci TNI dan Polisi tuh kelompok pengecut. Kalau ada kelompok itu, silahkan turun ke jalan, berhadapan dengan TNI,” ujar orator. [cnn]