Bisa Lebih Murah, Tiket Penerbangan Haji Ditetapkan Per Embarkasi

Untuk menekan biaya penerbangan haji, Departemen Agama tahun depan untuk menerapkan sistem harga tiket penerbangan per embarkasi agar kompetisinya lebih sehat dan lebih berani. Sebelumnya penetapan harga tiket penerbangan ditetapkansesuai dengan zona pembagian jamaah haji.

"Harga per zona, itu tentu tidak terlalu efektif, karena kompetisinya tidak lebih ketat. Kita ke depan akan membuka tawaran dari maskapai ini akan dibuka per embarkasi, mana yang terendah dalam tawaran untuk embarkasi tertentu, ya kita pilih nanti, " jelas Sekjen Depag Bachrul Hayat dalam kegiatan orientasi, di Departemen Agama, Jakarta, Jum’at (27/6).

Menurutnya, kesempatan ini akan dibuka juga untuk maskapai penerbangan Indonesia selain Garuda Indonesia, dengan syat mendapat izin mendarat dari pemerintah Saudi Arab (lending permit).

"Kalau ada sepuluh atau dua belas embarkasi, kita akan kompetisikan dalam titik embarkasi itu, kalau Garuda dapat, yang lain silahkan ikut, tapi permasalahan lending permit ini tidak mudah, " ujarnya.

Meski demikian, Bachrul mengatakan, Departemen Agama mendorong supaya lebih banyak lagi yang bisa melayani penerbangan haji. Namun, untuk tahun ini penerbangan haji tetap dilayani oleh dua maskapai penerbangan Saudi Arabia Airlines dan Garuda Indonesia.

Mengenai finalisasi harga tiket penerbangan haji yang diperkirakan akan mengikuti kenaikan harga BBM dikisaran 30-40 persen, Sekjen menambahkan, saat ini sedang dilakukan pembahasan untuk memutuskan kenaiakn besaran komponen penerbangan haji 1429H.

Sementara itu, Sekjen Depag mengakui, perluasan Masjidil Haram mempengaruhi pemilihan pemondokan haji tahun 1429H/2008, karena itu, pihaknya terus bekerja keras untuk mencari solusi masalah tersebut.
"Memang kondisi tahun ini terjadi masalah yang sangat berat bagi pendatang dari negara manapun, karena ada perluasan Masjidil Haram yang sedang gencar-gencarnya, mabuat perumahan yang berada diradius 1 KM ini sangat sulit, " imbuhnya.(novel)