BPN: 400.000 Amplop Serangan Fajar Politikus Golkar Untuk Pencalegan Atau Pilpres?

Eramuslim – Sebanyak 400 ribu amplop “serangan fajar” yang disita bersama penangkapan calon anggota DPR RI petahana dari Partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso (BSP) harus diungkap ke publik.

400 ribu amplop dalam 84 kardus senilai Rp 8 miliar lebih itu harus dibuka satu per satu. Pasalnya, diduga ada stempel atau cap jempol dalam amplop yang mengarahkan masyarakat untuk pilih capres-cawapres tertentu.

“Harapan kita itu dibongkar saja, semua amplop dibuka. Kan sekarang belum jelas, serangan fajar untuk caleg, partai atau capres?” kata Jurubicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, Jumat (29/3).

Dorongan agar semua amplop itu dibuka dan diperlihatkan, agar publik tidak menduga-duga serangan fajar untuk siapa.

“KPK harus transparan,” ujar Andre, wakil sekjen Partai Gerindra ini.

Melihat rekam jejak KPK yang selalu teliti dan terbuka, Andre yakin dalam waktu tidak lama, lembaga pimpinan Agus Rahardjo akan menyampaikannya ke publik.

“KPK pasti berani membukannya ke publik, kan itu enggak susah,” tutupnya.

Dalam perkara suap yang diduga terkait kerjasama pengangkutan bidang pelayaran untuk distribusi pupuk ini, KPK telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka. Yaitu, Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Golkar, Bowo Sidik Pangarso alias BSP, anak buah BSP dari PT Inersia, Indung, dan Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia, Asty Winasti (ASW).