Komandan Banser: Bukan Komunis, Ancaman NKRI yaitu Kelompok yang Mau Ubah Pancasila jadi ke-Islaman

Eramuslim.com – Komandan Densus 99 Banser Muhammad Nuruzzaman dan Wassekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin saling silang pendapat soal isu kebangkitan PKI di Indonesia.

Keduanya terlibat adu argumen kala menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Malam TV One, Selasa (29/9/2020).

Saat itu, Novel Diminta menjelaskan soal pendapatnya mengenai isu PKI di Indonesia. Ia berpendapat jika di bawah rezim kekuasaan Presiden Joko Widodo adalah puncak dari neo PKI.

“Kenapa saya bilang puncaknya saat ini? Karena wujud dari Ketuhanan Yang Maha Esa, yang selama ini menjadikan Indonesia surganya buat penista agama karena dipenggal Ketuhanan Yang Maha Esa, maka puncaknya di RUU HIP itu.” kata Novel.

Ia mengaitkan isu kebangkitan itu dengan upaya penghapusan TAP MPRS No 25 Tahun 1965.

“RUU HIP itu ingin memeras Pancasila menjadi Trisila, Ekasila, unsur ketuhanan lagi-lagi ingin dihapuskan. Rentetan itu sudah jelas dan mencapai puncaknya saat ini,” sambung Novel.

Lebih lanjut ia mengatakan jika ideologi komunisme di Indonesia terus berkembang dan anak cucu PKI sudah mulai terang-terangan muncul.

Menyimak ulasan dari Novel Bamukmin, Komandan Densus 99 Banser, Nuruzzaman, menyatakan ketidaksetujuannya.

“Ya tidak sepakat sama sekali saya. Mas Novel ini enggak belajar sejarah. Tadi sudah diceritakan oleh Profesor Asvi (Warman Adam) dan Profesor Kiki (Hermawan Sulistyo) bahwa di dunia ini sudah tidak ada lagi ideologi komunismme,” kata Nuruzzaman.

Nuruzzaman lantas mengaitkan bahwa ideologi komunisme bahkan sudah mulai luntur di beberapa negara penganut komunis.

“Dalam praktek kenegaraan tadi, disebutkan hanya Kuba dan Korea Utara. Cina saja, sudah tidak lagi menggunakan konsep komunisme dalam urusan ekonomi mereka,” ucap Nuruzzaman.