Bukti Jika Karangan Bunga Ahoker Bukan Dari Wong Cilik

Eramuslim.com – Ribuan karangan bunga dikirimkan ke Balaikota DKI Jakarta untuk Ahok-Djarot. Berisi ucapan terimakasih dan ungkapan yang dinilai berlebihan lainnya, banyak kejanggalan dalam ribuan karangan bunga yang dikirim sejak Senin (24/4/17) lalu.

Tergolong baru, kejadian pengiriman ribuan karangan bunga ini mengejutkan banyak pihak. Meski ada yang berpendapat bahwa kiriman itu tulus dari masyarakat, ada fakta mengejutkan lain yang menjadi mustahil jika karangan bunga itu benar-benar dikirimkan oleh masyarakat kelas menengah ke bawah mengingat harga karangan bunga yang tidak bisa dibilang murah.

Namanya Maria. Ia memiliki toko bunga di kawasan Pluit Jakarta Utara. Diwawancari awak media, Maria mengaku menerima pesanan karangan bunga yang dialamatkan ke Balaikota DKI Jakarta kepada Ahok-Djarot.

Secara terbuka, Maria menuturkan fakta-fakta yang dinilai mengejutkan di balik pemesanan karangan bunga tersebut.

Maria menjelaskan, harga satu karangan bunga di tokonya dan pasaran berkisar antara 500.000 rupiah sampai 1.000.000 rupiah. Harga pertengahan, dan ini yang paling banyak dipesan, ada di angka 750.000 rupiah perkarangan.

Menurutnya, murah dan mahalnya harga karangan bunga tergantung bentuk ornamen dan banyaknya karakter di dalam karangan. Semakin susah pengerjaan, semakin bagus hasil, dan semakin mahal harganya.

“Kisaran standarnya Rp500 ribu yang paling murah, ada juga Rp750 ribu sampai Rp1juta, biasanya yang Rp750an yang banyak dipesan,” tutur Maria seperti dilansir viva, Rabu (26/4/17).

Jika yang termurah 500.000 rupiah, jumlah uang dari 1000 karangan bunga di Balaikota sejumlah 500.000.000 rupiah (500 juta rupiah). Jika satu karangan bunga di Balaikota seharga 750.000 rupiah, sejumlah 750.000.000 (750 juta rupiah) dihabiskan untuk 1000 karangan bunga tersebut.

Dan jika masing-masing karangan bunga senilai 1.000.000 rupiah, maka 1.000.000.000 (1 milyar rupiah) dihabiskan untuk memesan 1000 karangan bunga di Balaikota.

Hingga kini belum diketahui, apakah bunga benar-benar dikirimkan oleh warga atau oleh satu orang atau organisasi yang sama.

Mampukan masyarakat kelas menengah ke bawah membeli satu karangan bunga senilai 500.000 rupiah yang dalam beberapa jam berakhir di tempat sampah?(jk/tb)