Bupati Bogor Sebut Luhut Bikin PSBB Jadi Sia-Sia

Eramuslim.com – Bupati Bogor Ade Yasin menyatakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam menangani penyebaran virus corona (COVID-19) di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) akan menjadi sia-sia jika Kereta Rel Listrik (KRL) masih beroperasi.

Diketahui, meski dikritik pemprov DKI dan Jabar, Menko Marves selaku Menteri Perhubungan ad interim, Luhut Binsar Pandjaitan tetap membuka layanan KRL, sementara Ade Yasin menyebut rata-rata pasien positif terinfeksi virus corona COVID-19 yang berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat lantaran tertular di KRL, jadi kebijakan Menteri Luhut ini membuat pelaksanaan PSBB menjadi tidak efektif alias sia-sia belaka.

Berdasarkan catatan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bogor, wilayah dengan jumlah warga paling banyak terinfeksi COVID-19 yaitu zona merah. Dua wilayah tersebut yakni Kecamatan Cibinong dan Bojonggede terdapat stasiun KRL.

“Dari data yang saya terima, rata-rata (penularan) dari penumpang kereta. Kasus positif pertama yang di Bojonggede itu dari kereta,” kata Ade Yasin, Jumat (18/4).

Karena itu, Ade menyayangkan langkah pemerintah pusat yang tetap mengoperasionalkan KRL di tengah penerapan PSBB di wilayah Jabodebek.

“Pemkab Bogor sudah mempersiapkan risiko dan biaya sebelum memutuskan melaksanakan PSBB. Termasuk di antaranya jaring pengaman sosial untuk warga tidak mampu. Jangan sampai apa yang kami siapkan ini menjadi sia-sia,” ungkapnya.