BW Ingin Formula E Ikuti Jejak Kesuksesan WSBK Mandalika

Sebelumnya BW memang pernah ke KPK bersama Kepala Inspektorat DKI Jakarta, Syaefulloh Hidayat untuk memberikan dokumen soal Formula E. KPK memang tengah menyelidiki dugaan korupsi di balik penyelenggaraan Formula E di DKI Jakarta.

Soal kelengkapan dokumen Formula E yang dibawa hari ini, BW menyampaikan tebalnya sekitar 1.000 halaman. Dia pun mengaku tak dapat merinci seluruh isi dokumen.

“Dokumen-dokumennya misalnya ini, dokumen-dokumennya BPK. kan itu penting yang juga harus diserahkan. Terus ada beberapa dokumen yang kita nggak bisa ngomong di sini yang diminta oleh KPK, nah itu kita serahin juga,” sebut BW.

Lebih lanjut, BW mengatakan Pemprov DKI akan terus transparan terhadap KPK. Dia akan membantu kinerja KPK dalam penyelidikan dugaan kasus korupsi di Formula E ini.

“Prinsipnya kita mau governance, kita mau buka, mau kita kasih semua kepada penegak hukum yang memang melakukan ini. Jadi, mau membantu teman-teman di KPK, karena kita mau membuat era baru nih, dokumen-dokumen yang diperlukan kan harus dibantu,” katanya.

Seri WSBK 2021 di Mandalika, Lombok Tengah disebut berjalan sukses sejak 19 hingga 21 November kemarin. Pemerintah menyebut ajang balap motor internasional itu tak menimbulkan klaster COVID-19 baru.

Sementara dari sisi keamanan, dinilai tak ada gangguan keamanan yang menonjol. Pemerintah NTB pun kini bersiap untuk ajang MotoGP 2022 yang juga akan digelar di Sirkuit Pertamina Mandalika.

Kasus Dugaan Korupsi Formula E

KPK hingga kini sedang berupaya memanggil beberapa pihak yang sekiranya mengetahui dugaan korupsi Formula E. Salah satunya pihak JakPro yang tentu terlibat dalam perlibatan ajang mobil balap F1 tersebut.

“Saya kira siapa pun yang juga mengetahui dan keseluruhan penyelenggaraan Formula E ini akan dipanggil dan dimintai keterangan oleh tim penyelidik untuk memastikan apakah benar di dalam penyelenggaraan ini ada peristiwa pidana,” kata Plt Jubir KPK Ali Fikri kepada wartawan, sebelumnya.

Ali menegaskan bahwa KPK dalam proses penyelidikan akan mengutamakan unsur pidananya lebih dulu. Dia menyebut KPK masih mengumpulkan data serta informasi terkait dugaan perkara.

“Pada prinsipnya kan proses penyelidikan itu mencari peristiwa pidana dan itu nanti ketika mencari peristiwa pidana ini ada pengumpulan data, informasi, dan bahan keterangan,” katanya.

KPK telah menerima dokumen setebal 600 halaman terkait penyelenggaraan Formula E dari Pemprov DKI Jakarta. Dokumen tersebut nantinya akan ditelaah oleh KPK secara mendalam guna kepentingan proses penyelidikan dugaan kasus korupsi Formula E.

“Tim penyelidik akan menelaah dan mengkaji dokumen tersebut secara detail dan mendalam untuk memperoleh informasi dan data yang tentu diperlukan dalam proses penyelidikan perkara ini,” jelas Ali kepada wartawan, Selasa (9/11).

Ali mengatakan KPK mengapresiasi sikap kooperatif Pemprov DKI Jakarta dengan menyerahkan dokumen tersebut. Dia berharap pihak terkait kooperatif jika dimintai keterangan terkait dugaan perkara ini.

“KPK berharap pihak terkait terus kooperatif untuk proses-proses berikutnya jika diperlukan keterangan dan konfirmasi lebih lanjut. Hal ini semata untuk memperlancar proses hukum demi keadilan dan terangnya suatu perkara,” ucapnya.(detik)