Catatan Muhammad Subarkah: Tangis Muslim Cina di Padang dan Magisnya Suara Adzan

Ketua Pengurus Masjid Raya Sumbar Yulius Said mengatakan mempersilakan siapa saja terutama umat Islam yang ingin datang dan melaksanakan shalat di masjid yang kini menjadi ikon religi Sumbar tersebut. Karena itulah Masjid Raya Sumbar tidak mempersoalkan kehadiran 15 orang wisatawan Muslim China bersama-sama melangsungkan shalat zhuhur berjamaah.

“Beliau-beliau (15 orang wisatawan China) itu datang ke masjid untuk shalat. Jadi bagi kami pengurus masjid, siapa pun yang datang ke masjid ini untuk melaksanakan ibadah tak ada masalah,” kata Yulius.

Yulius menceritakan 15 orang wisatawan asal Kunming ini sudah berada di Masjid Raya sebelum waktu shalat zhuhur masuk. Saat azan dikumandangkan oleh muazim, ke-15 orang wisatawan ini berurai air mata karena merasakan kenikmatan batin mendengarkan kumandang azan. Yulius mengatakan, kesempatan mendengarkan azan sangat langka bagi warga Kunming karena di negara mereka azan dilarang.

“Karena di negara dia tak pernah mendengarkan suara azan karena tidak boleh, jadi tadi itu kabarnya waktu azan zhuhur, semua (15 orang wisatawan China) pada nangis, terharu sekali dia mendengarkan suara azan, karena tak pernah ada di negaranya,” ujar Yulius.

Yulius menambahkan suasana yang terjadi tadi di Masjid Raya Sumbar merupakan salah satu bentuk jalinan ukhwah Islamiah sebagai sesama pemeluk agama Islam. Sebab, wisatawan asal China itu dapat menikmati manisnya ibadah bersama saudara seiman di Masjid Raya tanpa rasa takut akan intimidasi dari pihak manapun.