Catatan Zeng Wei Jian: Sepekan Anies-Sandi

Eramuslim.com -Belum 24 jam pasca dilantik, Anies digempur. Relawan Pro Anies-Sandi belum istirahat, sudah diserang lagi. Edan tenan. Mereka goreng kata “pribumi” yang diucapkan Anies.

Menurut peneliti senior LSI, Toto Izul Fatah kepada Republika.co.id, “Gorengan ini justru membuat elektabilitas Anies makin meroket”. Ahoker gagal lagi. Kasian.

Hari pertama kerja, Anies-Sandi bingung mau pake seragam yang mana. Terakhir Sandi pake seragam, waktu dia SMA.

Setelah inspeksi Balai Kota, Anies kasi arahan. Anies berpesan agar birokrat di lingkungan Pemda DKI Jakarta fokus melayani warga. Semua warga harus mendapatkan pelayanan, tanpa terkecuali. Anies minta semua ASN pelajari janji kampanye ASA. Itu amanat yang dibawa Anies-Sandi.

Setelah itu, Anies-Sandi datang ke Dinas UMKM. Di situ, mereka langsung mengeksekusi program enterpreneurship dengan membuka pelatihan kewirausahaan.

Dari Dinas UMKM, Anies-Sandi shalat berjema’ah di Masjid Fatahillah. Lalu naik busway dari Halte Balai Kota ke Koridor 6 Dukuh Atas. Jalanan macet. Mereka sama-sama turun di Halte Mampang Prapatan. Mereka mau melihat proyek underpass Mampang. Ini blusukan pertama. Proyek yang menyebabkan kemacetan extrim dipilih.

Anies mengatakan penyelesaian proyek itu akan terlambat. Sebabnya, masalah relokasi pipa utilitas. Jumadi (Kepala Proyek) bilang pipa utilitas di area proyek harus dipindahkan terlebih dulu. Tampak jelas, Anies menguasai masalah. Padahal ini hari pertama dia kerja.

Sampai sore Anies-Sandi di sana. Rush hour bikin macet menggila. Pulangnya, Anies-Sandi gunakan motor bike.

Media Sosial langsung rame. Netizen berkomentar, “aduuuh pak ati-ati disiram air keras”. Ada yang komen, “Awas pak, ntar dibacok preman. Kaya dulu tuh”. Macem-macem komentar mereka. Intinya, warga concern melihat gubernurnya naik motor. Sesuatu yang biasa dilakukan Anies sejak dulu.