Cerita Habibie Sempat Mati Suri Dan Tulis Puisi Di Kamar Jenazah

Eramuslim – Masa muda Presiden ketiga RI, BJ Habibie memiliki penilaian tersendiri bagi mantan anggota Watimpres, Jimly Asshiddiqie.

Menurutnya, Habibie selalu bersemangat dalam membangun Indonesia lebih baik. Kecintaannya terhadap bangsa tak diragukan lagi hingga akhir hayatnya pun masih memikirkan Indonesia.

“Sudah menjelang ajal beliau masih memikirkan Indonesia di masa depan,” ungkap Jimly di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9).

Dalam buku yang ditulis Habibie, kata Jimly, diceritakan bahwa suami mendiang Hasri Ainun Habibie itu sempat mengalami kondisi kritis hingga dokter menyimpulkan dia tutup usia, padahal tidak.

“Ketika dia dulu masih mahasiswa dia sakit dan itu diceritakan di bukunya beliau, dia sakit dan diduga sudah meninggal. Maka dia masuk di kamar jenazah. Ternyata dia belum meninggal,” ungkapnya.

Setelah terbangun dalam mati surinya itu, Habibie mengambil secarik kertas dan membuat puisi tentang Indonesia di dalam kamar jenazah.

“Dengan tertatih-tatih dia menulis puisi yang ada di bukunya. Puisinya tentang ibu pertiwi, padahal lagi di kamar jenazah,” ungkapnya.

Dari kisah tersebut tampak jelas kecintaan Habibie terhadap Tanah Air. Menurutnya, Habibie memikirkan Indonesia jauh ke depan di saat banyak orang baru memikirkan untuk hari esok.

“Jadi ini beliau itu pikirannya itu Indonesia, Indonesia, Indonesia gitu loh. Kemarin pun diulangi lagi waktu saya datang sampai distop sama dokter karena berpikir tentang masa depan dan sebagainya,” tandasnya.(rmol)