Dalam Pledoinya, Habib Bahar Smith Berapi-api Nyatakan Tidak Bersalah

 

Bahar Smith alias Habib Bahar

eramuslim.com  — Terdakwa kasus penyebaran berita bohong Habib  Bahar bin Smith menyampaikan pleidoi atau nota pembelaannya seusai dituntut lima tahun bui oleh Jaksa penuntut umum (JPU) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat.

Saat menyampaikan pleidoinya secara lisan, Habib  Bahar bin Smith tampak berapi-api dengan gaya khasnya dan kekeh tak merasa bersalah atas ucapannya dalam ceramah di Kabupaten Bandung.

“Kalau kasus saya yang dulu, saya akui salah. Saya akui salah, tetapi tidak dalam agama. Tetapi, dalam kasus ini, saya tidak mengaku salah secara negara atau agama. Saya tidak merasa bersalah,” kata Habib  Bahar bin Smith dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Bandung Kelas IA, Jalan LLRE Martadinata, Kamis (4/8).

Adapun pleidoi lisan Habib  Bahar bin Smith disampaikan seusai tim kuasa hukum Habib  Bahar bin Smith membacakan pleidoi tertulisnya.

Bahar tak mengaku bersalah dikarenakan apa yang dia ucapkan dalam ceramah yang membahas penangkapan Habib Rizieq Shihab gegara Maulid Nabi hingga penembakan enam laskar FPI sesuai fakta.

Apalagi, ada bukti foto jasad enam laskar FPI tersebut.

Kemudian, dalam kesempatan itu, Habib  Bahar bin Smith juga meyakini bila dirinya akan diputus bersalah oleh Majelis Hakim. Dia menyinggung soal dalang kematian enam laskar FPI apabila hakim memvonis bebas dirinya.

“Saya pasti diputus bersalah. Karena oknum polisi penembak dibebaskan karena mereka benar. Saya enggak mungkin yang mulia memutus benar. Kalau (vonis) tidak bersalah, maka akan terungkap dalam pembunuhan KM 50. Saya yakin diputus bersalah,” tutur dia.

“Saya tidak berpikir manis. Jiwa saya pejuang,” sambungnya.

Ia menyatakan, bahwa dirinya akan tetap berdiri tegak melawan kezaliman. Dia tak peduli berapapun putusan yang diberikan oleh hakim.

“Saya tidak peduli seberapa besar tuntutan, ancaman. Tetap saya tegak, tidak pernah menundukan kepala untuk melawan kezaliman demi membela bangsa, agama dan rakyat. Jangankan dipenjara, nyawa saya, jiwa saya, murah harganya,” ujar dia.