Rizal Ramli: Dampak Pengakuan dan Pemindahan Kedubes AS ke Al Quds Bagi Indonesia

Eramuslim – Bagi Presiden AS Donald Trump, pemindahan Kedubes Amerika ke kota Al Quds adalah pemenuhan janji kepada pendonor terbesar kampanye pilpres di tahun 2016, yaitu Sheldon Adelson, Raja Casino, pemilik Sands Corp di Las Vegas, Macau dan MBS Singapore.

Dengan langkah ini, Trump akan kembali mendapatkan dukungan luar biasa dari lobi Yahudi internasional yang dapat membalikkan upaya impeachment terhadap dirinya. Perlu di ingat bahwa Yahudi memegang kuat urusan finance, media, dan pengaruh politik di dunia.

Trump adalah sosok pedagang yang canggih dan ulet. Sehabis dia mengancam Qatar, baik Qatar (US$ 12 milyar) maupun Saudi Arabia (US$110 milyar) membeli senjata dari Amerika Serikat. Sehabis mengancam Korea Utara, baik Korea Selatan dan Jepang membeli senjata dari Amerika. Jika reaksi pemindahan Kedubes eskalatif jadi perang di Timur Tengah, negara-negara Arab akan membeli senjata dari Amerika dan Russia.

Dampak lainnya adalah minyak mentah akan meloncat dari $40/barrel ke $100an/barrel. Perusahaan-perusahaan migas Amerika yg tadinya merugi akan untung besar. Shale Oil akan kembali laku. Russia, yang ekspor utamanya oil dan gas, akan dapat durian runtuh.

Tapi Indonesia justru akan bermasalah. Indonesia import crude oil dan BBM rata-rata sebanyak 1,1 juta barrel equivalent. Trade deficit akan membesar, dan akan memberikan tekanan terhadap kurs rupiah.

Padahal 2 bulan terakhir, cadangan devisa lumayan berkurang karena BI ingin mematok kurs rupiah dibawah Rp.13.500/dollar.