Danlanud Minta Maaf Sebut Wartawan yang Liput TKA China Ditunggangi Teroris

Eramuslim.com – Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Haluoleo Kolonel Pnb Muzafar meminta maaf atas pernyataannya kekhawatiran wartawan ditunggangi teroris saat meliput kedatangan tenaga kerja asing (TKA) China di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Selain meminta maaf, Danlanud juga mencabut pernyataan sebelumnya yang membuat organisasi profesi keberatan.

“Kalau itu pemahaman yang salah, saya minta maaf. Kalau tidak nyaman kepada rekan-rekan wartawan, saya cabutlah [pernyataan wartawan ditunggangi teroris] daripada blunder,” ungkap Muzafar, Selasa (7/7).

Muzafar mengaku tidak bermaksud menyinggung atau mendekatkan wartawan dengan teroris. Ia hanya mengkhawatirkan, akses yang diberikan kepada wartawan saat masuk Bandara Haluoleo berisiko pula dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Maksud saya, [ketika] akses dibuka, bukan hanya wartawan yang bisa masuk,” perwira menengah TNI tersebut.

Muzafar mengatakan potensi risiko terorisme di Sultra sendiri sejauh ini masih kecil. Meskipun demikian, sebab banyaknya massa yang menolak demonstrasi kedatangan TKA China, ia khawatir ada yang memanfaatkan situasi tersebut.

“Maksud saya khawatir ada yang manfaatkan akses wartawan karena saya tidak bisa kontrol karena banyak orang. Saya lakukan itu untuk keselamatan kita semua,” kata dia.

Sebelumnya, pada Senin (6/7), Muzafar menyatakan kekhawatiran wartawan yang meliput kedatangan TKA China di Bandara Haluoleo ditunggangi teroris