Deretan Nama Calon Dubes Pilihan Prabowo, Ada Adik Luhut di Dalamnya

Eramuslim.com – Suasana Kompleks Parlemen RI pagi itu tampak berbeda. Salah satu sosok yang menyita perhatian adalah Nurmala Kartini Sjahrir—adik dari tokoh senior Luhut Binsar Pandjaitan—yang hadir jelang uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) untuk calon duta besar (dubes). Ia disebut-sebut bakal ditunjuk sebagai Dubes RI untuk Jepang. Tiba sekitar pukul 09.02 WIB, Nurmala memilih bungkam dan langsung memasuki ruangan, tanpa memberi komentar kepada awak media.

Profil Nurmala Kartini

Nurmala Kartini Sjahrir bukanlah sosok baru dalam dunia politik dan diplomasi Indonesia. Ia dikenal sebagai adik kandung dari tokoh senior Luhut Binsar Pandjaitan, sekaligus mantan Ketua Umum Partai Perjuangan Indonesia Baru (PIB). Lahir dari pasangan Bonar Pandjaitan dan Siti Frida Naiborhu dari Huta Parranggitingan, Kartini tumbuh sebagai perempuan yang aktif dan berprestasi sejak muda.

Lulus dari jurusan Antropologi Universitas Indonesia pada 1976, ia pernah memimpin organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala UI). Tak berhenti di situ, Kartini melanjutkan studi magister di Boston University, Amerika Serikat, dan meraih gelar S2 pada 1981. Tahun berikutnya, ia dinyatakan lulus ujian kandidat doktor (S3).

Pada tahun 1979, Kartini menikah dengan ekonom dan politisi Sjahrir, yang pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Ekonomi (2007–2009). Mereka dikaruniai dua anak, salah satunya Pandu Patria Sjahrir—tokoh muda yang kini menjabat sebagai Chief Investment Officer Danantara dan pemilik PT TBS Energi Utama Tbk.

Sejak awal 1990-an, Kartini aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan politik. Ia pernah memimpin Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI), menjabat sebagai Ketua Yayasan Kebun Binatang Ragunan, serta menjadi pemimpin redaksi majalah Jurnal yang mengulas isu ekonomi dan politik.

Tahun 2007, Kartini dipercaya menggantikan posisi suaminya sebagai Ketua Umum Partai PIB dalam Kongres Luar Biasa, menandai babak baru kepemimpinan perempuan dalam partai politik berbasis reformasi tersebut.

Tak hanya di ranah politik, Kartini juga menorehkan prestasi di dunia diplomatik. Pada 10 Agustus 2010, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantiknya sebagai Duta Besar RI untuk Argentina, sekaligus merangkap Paraguay dan Uruguay. Selama bertugas di Buenos Aires, ia menerima penghargaan bergengsi “Order de Mayo el Merito en el Grado Gran Cruz” dari Pemerintah Argentina—sebuah medali kehormatan yang belum pernah sebelumnya diberikan kepada perwakilan Indonesia sejak hubungan diplomatik kedua negara terjalin.

Tak hanya Nurmala, nama-nama lain pun mulai muncul ke permukaan. Salah satunya adalah Umar Hadi, yang digadang-gadang akan menduduki posisi sebagai Dubes RI untuk PBB di New York (PTRI).

Menjelang uji kelayakan ini, beredar daftar 24 nama calon dubes pilihan Presiden Prabowo Subianto. Meski belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri, Wakil Ketua Komisi I DPR, Sukamta, mengonfirmasi bahwa sebagian daftar yang beredar memang akurat.

Berikut beberapa nama yang mencuat dalam daftar tersebut:

  • Yusron Bahauddim Ambary untuk Abu Dhabi

  • Lukman Hakim Siregar untuk Aljazair

  • Abdul Kadir Jaelani untuk Berlin

  • Letjen (Purn.) Hotmangaraja Panjaitan untuk Singapura

  • Mayjend (Purn.) Gina Yoginda untuk Damaskus

  • Dan Nurmala Kartini Sjahrir untuk Tokyo

Nama-nama lainnya juga tersebar ke berbagai penjuru dunia: dari Washington DC, Kairo, hingga Baku.

Sementara publik menunggu konfirmasi resmi, daftar ini menimbulkan berbagai sorotan, terutama terkait keterlibatan figur-figur dengan latar belakang keluarga kuat dan militer. Isu dinasti politik dan patronase kembali menjadi perbincangan hangat, menyatu dalam aroma diplomasi yang kini berada di tangan Presiden Prabowo.

Sumber: IDN Times, CNN Indonesia, dan Wikipedia

Beri Komentar