Eramuslim – Kinerja Jokowi sebagai Kepala Negara atas janji-janji manisnya mulai dipertanyakan oleh beberapa pengamat dan politisi. Pasalnya, belum sampai tiga tahun berkuasa tetapi pemerintahaan saat ini sudah memiliki utang yang terbilang cukup besar.
“Belum 1000 hari Presiden Jokowi berkuasa pertambahan utang sudah mencapai 1105 trilyun. Luar biasa. Perhari berhutang 1,1 trilyun. Apa program pembangunan utang?” tulis MS Ka’ban di akun Twitter pribadi miliknya, Rabu (26/07).
Ka’ban pun mempertanyakan utang-utang itu untuk apa digunakan oleh pemerintahan Jokowi. “Pertambahan utang 1105 trilyun memang jadi pertanyaan, ke mana dan untuk apa penggunaan uang utang tersebut. Kata orang gali lobang tutup lobang.”
Dengan utang sebanyak yang Ka’ban sebutkan, rakyat Indonesia yang baru lahir pun sudah menanggungnya. Pun termasuk rakyat yang sudah tiada menurutnya juga memiliki utang tersebut.
“Pemimpin yang membawa berkah untuk rakyatnya adalah pemimpin yang memakmurkan dengan adil juga meringankan beban rakyat. Utang itu beban sampai akhirat,” ujarnya.
Tidak hanya hutang, dana tabungan haji masyarakat Indonesia yang mencapai angka 100 triliun pada akhir tahun 2017 mendatang juga dilirik oleh Jokowi dengan dalih membiayai proyek infrastruktur.
MUI sendiri telah mengeluarkan pernyataan keras bahwa penggunaan dana haji oleh pemerintah untuk proyek infrastruktur hukumnya haram. Plus masyarakat yang telah jengah dengan pemerintahan saat ini tidak ikhlas dan riha jika uangnya dipakai oleh Jokowi. (Voa-I/Ram)
