Dianggap Tak Bisa Jaga Mulut, Ngabalin Tuai Kecaman

Sunanto heran atas sikap Ngabalin yang membalas kritik dengan cercaan. Menurut Sunanto, cara-cara seperti itu dapat merusak ritme bernegara.

“Kalau saya begini, kan prinsipnya begini bahwa di bangsa ini mengkritik boleh dengan alasan-alasan yang kuat kan. Tapi membalas kritik dengan mencerca yang saya kira tidak boleh dan itu merusak ritme bernegara,” ucapnya.

Sunanto malah balik menyebut Ngabalin sendiri yang berotak sungsang. Ngabalin, kata Sunanto, terkesan sedang menunjuk diri sendiri.

“Orang kalau nunjuk orang berotak sungsang, itu sebenarnya dirinya yang sungsang, otaknya yang sungsang. Kalau menunjuk orang otaknya sungsang, berarti dirinya. Karena, kalau menunjuk orang itu, menunjuk berarti 4 jarinya ke diri kita. Itu sebenarnya dirinya lagi ngomong bahwa otaknya lagi sungsang. Itu maksud saya,” ujarnya.

Terlepas dari itu, Sunanto mengatakan kritik dari Busyro seharusnya dijawab pemerintah dengan penjelasan rasional. Dengan demikian, kata dia, itu tidak menjadi terkesan merusak citra Presiden Jokowi dengan mengerdilkan orang lain.

“Jadi bahwa apa yang disampaikan Pak Busyro seharusnya ditanggapi dengan penjelasan ilmiah. Saya kira begitu. Jadi mengkritik bahwa misal Pak Jokowi melemahkan KPK yang tinggal dibuktikan bahwa Pak Jokowi malah memperkuat, gitu. Dengan data-data kan beres, rasional gitu, tidak melebar pada serangan individu dengan mengerdilkan etika dan itu merusak citra Pak Jokowi juga karena menurut saya etika komunikasi Pak Jokowi kan santun gitu, santun dan tidak menjelekkan orang, ya diberesin aja,” jelasnya.(dtk)