Dihujat Afi Nihaya, Wasit Jujitsu Bela Miftahul Jannah

Saya rasa alasan keselamatan itu kurang masuk akal, karena:

.

1. Di atas matras ada wasit yang salah 1 tugasnya minimalisir resiko. Kalau ada indikasi kecurangan / ketidak sengajaan melakukan hal2 yang terlarang, misal choke pakai hijab (emang sakit ya? ), wasit bisa berhentikan.

Fyi aja nih, kalau atlet hijabnya mencong dikit aja, biasa wasit merintahkan untuk stop pertandingan, dan disuruh benerin tuh hijab, sulit dipikirkan kalau hijab bisa dipakai untuk ngechoke sampai BAHAYA. Besok saya coba deh pakai hijab renang istri saya buat nge choke leher saya, sakit mana sama di collar choke pakai Judo Gi.

.

2. Material jilbab juga tipis lentur, tidak seperti Judo Gi atau seragam pertandingan yang tebal dan kasar, apalagi posisinya jelas melingkar di leher, itu resiko bahaya terbesar, tapi TAHU KAH ANDA, collar choke atau mencekik dengan kerah Gi yang tebel itu legal loh di pertandingan Newaza Jujitsu. tercekik hijab sekuatnya saya pikir dampaknya gak akan sebahaya collar choke.

.

3. Kalau toh tercekik, atlet juga tidak sebodoh itu membiarkan dirinya sampai celaka, apalagi mati konyol. TAHU KAH ANDA ada istilah Tap Out dalam pertandingan, artinya atlet menyerah dan tidak bisa melanjutkan pertandingan. (mirip kejadian si sombong Mc Gregor saat dikalahkan Khabib)

.

4.Terlepas dari itu, otoritas federasi internasional Judo untuk menentukan aturan itu, masalahnya adalah kenapa bisa sampai Misskomunikasi di kontingen, mana kontingen tuan rumah lagi.

 

Udah itu aja dulu, saya mau pinjem hijab istri buat belajar Hijab Choke. [rdr]