Dihukum, Kader PKS Tidak Mendukung SBY-Boediono

Dalam rangka memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden SBY-Boediono, Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera, Jawa Tengah, menyatakan bagi kader PKS, yang mendukung capres dan cawapres selain SBY-Boediono akan menerima sanksi. Pernyataan bernada ancaman itu, tidak lain, PKS secara all out (total) ingin memenangkan pasangan nomor 2 tersebut.

Pengurus Wilayah PKS, menginginkan internal partainya bersikap homogin, tidak ada yang menyimpang, semuanya harus ta’at mendukung keputusan partai. Karena, sikap keputusan PKS yang mendukung pasangan SBY-Boediono itu merupakan keputusan yang sifatnya mutlak, yang tertuang dalam Bayanat PKS, Nomor 01/B/K/DPP-PKS/VI/1430, Tentang Pilpres, diantara isi Bayanat PKS, point ke 5 berbunyi, ‘Atas dasar keputusan Majelis Syuro PKS ke XI, dan tercapainya kesepakatan dengan SBY dan Partai Demokrat, maka diwajibkan kepada seluruh kader memperjuangkan kemenangan pasangan SBY-Boediono untuk kemaslahatan dakwah, umat, bangsa dan negara.

Maka, bersamaan dengan adanya keputusan Majelis Syuro, dan dituangkan dalam bentuk ‘Bayanat’ itu, tidak boleh ada kader yang menolak pasangan SBY-Boediono. “Mesin politik akan dikerahkan mulai dari struktur di tingkat propinsi hingga ke tingkat RT atau RW”, ucap Wakil Ketua Tim Kampanye Pemenangan SBY-Boediono Jateng dari PKS, Madi Mulyana, usai konsolidasi pengurus DPW PKS Jateng di Semarang, Jateng, Ahad kemarin (6/7)

Selanutnya, menurut Ketua Tim Pemenangan SBY-Boediono dari PKS, Madi Mulyana, DPW PKS Jateng, optimis dapat memperoleh setidaknya 13 persen usara dari target 62 persen suara yang dipasang tim kampanye daerah untuk memenangkan SBY-Boediono di Jateng. (Kompas, 7/7/2009).

Sementara itu, Ketua Panitia Konsolidasi DPW PKS Jateng, Nurcholis Majid mengakui, konsolidasi tersebut bertujuan menyakinkan para kader agar berkomitment untuk mendukung dan memenangkan SBY-Boediono. Sedangkan langkah-langkah konsolidasi akan dilanjutkan sampai ketingkat kabupaten/kota untuk menguatkan dukungan hingga, ke tingkat yang paling bawah.

“Masih ada kader yang ragu dan mencoba mendukung capres dan cawapres yang lain. Namun, melaui konsolidasi ini diharapkan seluruh kader sudah yakin dengan pilihan partai”, tegas Nurcholis. (m/kmps)