Diingatkan Rocky Gerung, “Peta Kekaisaran Sambo” Berbahaya Jika Tidak Diklarifikasi

eramuslim.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diminta untuk segera tampil ke publik dan menjelaskan maupun mengklarifikasi terkait beredarnya grafik “Kaisar Sambo dan Konsorsium 303”

Hal itu disampaikan oleh pengamat politik Rocky Gerung saat berbincang dengan wartawan senior, Hersubeno Arief dalam video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official berjudul “Serem! Beredar Grafik Lengkap Kekaisaran Dunia Gelap Ferdy Sambo” pada Kamis pagi (18/7).

“Saya dapat kiriman itu juga, dan membaca peta yang entah siapa yang membuat itu mapping tentang, sebut saja kekaisaran Sambo atau apa. Dan terlihat bahwa, keadaan belum bisa dikendalikan oleh Pak Sigit, itu bahayanya tuh. Dan semua asumsi nggak bisa diuji, semuanya tetap hipotetik,” ujar Rocky seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Kamis siang (18/8).

Grafik yang menampilkan nama Sambo serta sejumlah nama anggota Polri perwira tinggi, menengah, dan pertama lengkap dengan jabatannya, serta ada juga nama-nama dari kalangan sipil yang turut masuk dalam bagan merupakan gambar yang membahayakan.

“Karena orang langsung percaya, karena menganggap tidak ada keterangan yang bisa dipercaya. Maka peta-peta semacam itu, gambar, video, grafik akhirnya masuk di dalam, masuk sebagai faktor, atau alat analisis terhadap keadaan kepolisian,” kata Rocky.

Fungsi kepolisian sendiri menurut Rocky, membaca semua kemungkinan untuk menerapkan SOP. Salah satunya terkait dengan grafik “Kekaisaran Sambo, Konsorsium 303” yang beredar di masyarakat.

“Nah sekarang orang membayangkan, ini SOP siapa nih yang disebut gambar tadi itu. Dari Sambo terus keluar ke mana-mana itu. Apakah Sambo sekuat itu untuk mengatur aparat sampai ke bawah? Itu pertanyaan pertama. Kalau Sambo kuat, lalu mekanismenya apa, itu mekanisme pelaporan atau sekadar mekanisme uang itu. Apakah komando itu juga berhimpit dengan tebalnya amplop?” jelas Rocky.

Melihat beberapa peristiwa belakangan di tubuh internal Polri kata Rocky, membuat publik menginginkan agar terjadinya reformasi di internal Polri.

“Tetapi kita mesti ambil poin-poin positif, bahwa publik men-share itu dalam upaya untuk mempercepat proses-proses mitigasi kekacauan di Polri sendiri kan. Nah kita tunggu Jenderal Sigit itu mengklarifikasi, ini apa yang beredar di situ. Kalau enggak itu bahaya betul itu, banyak nama di situ ditaruh dalam peta yang seolah-olah dibuat untuk meminta perhatian publik yang lebih besar. Tetapi klarifikasi tetap diperlukan, itu masalahnya tuh,” pungkas Rocky. [RMOL]