Dijanjikan Jokowi, Petani: Tak Ada Tol Laut di Tarakan

“Karena 99 persen jumlah usaha masyarakat Indonesia, adalah pengusaha kecil dan menengah, termasuk pelaku budidaya rumput laut  ini,” terang Sandi.

Sandi berjanji akan membangun industri pengolahan rumput laut. Sehingga petani seperti Sukirman dapat mendapatkan nilai lebih.

Produksi rumput lautnya bisa diserap industri, tentu dengan harga yang sesuai dengan produksi dan harga jual, sehingga bisa  mensejahterakan pekerja rumput laut.

Sandi juga berjanji untuk memberikan pendampingan, pemasaran serta permodalan untuk para petani sehingga punya daya saing, tidak hanya panen, menjemur lalu dijual, tanpa ada nilai tambah.

Masalah distribusi dan angkutan juga dipersoalkan Ibu Euis, perempuan asal Garut yang tinggal di Tarakan sejak tahun 1979 ini, mengeluhkan angkutan komoditas rumput laut yang sudah diolahnya menjadi sabun dan kosmetik.

“Loh bukannya sudah dijanjikan tol laut. Kan janjinya mau dibikinin Tol Laut. Sudah ada belum tol laut?” tanya Sandi.

“Belum,” teriak para petani dan pelaku bisnis rumput laut tersebut.

“Janji itu harus diwujudkan. Insya Allah kami janji akan hadir dengan para perani, nelayan dan seluruh masyarakat Indonesia, untuk menggerakkan ekonomi rakyat,” janji Sandi. (tsc)