Dikaitkan dengan Eggi dan Kisah People Power di Filipina, Adhie Massardi Dipanggil Polisi

Eramuslim.com – Mantan Jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid, Adhie M Massardi, dipanggil kepolisian untuk didengarkan keterangannya dalam kasus dugaan makar dengan tersangka Eggi Sudjana.

Menurut informasi yang diperoleh redaksi, surat panggilan tersebut diterima Adhie pada Senin pagi (20/5).

Pemeriksaan Adhie juga disebutkan sebagai penyidikan awal atas ceramah yang pernah disampaikannya mengenai people power di Filipina pada tahun 1986 yang berhasil menumbangkan Ferdinand Marcos.

Adhie M Massardi keberatan dirinya dikaitkan dengan Eggi Sudjana, karena ia dapat dikatakan jarang berinteraksi dengan Eggi Sudjana.

Sementara penjelasan Adhie Massardi tentang people power yang menumbangkan Marcos di Filipina itu hampir dapat dikatakan bukan hal baru, telah sering disampaikan oleh banyak pihak, dibukukan, dan bisa dicari dengan mudah di Google.

Pemisahan Polri dan TNI

Di masa pemerintahan Gus Dur, Adhie Massardi ikut berperan dalam pemisahan Polri dan TNI. Adalah dia, bersama-sama tokoh sipil lain di pemerintahan kala itu, yang berkali-kali meyakinkan Gus Dur bahwa Polri perlu dipisahkan dari kekuatan militer agar bisa benar-benar menjadi pengayom masyarakat.

Gus Dur juga memiliki pandangan yang sama. Ia ingin Polri menjadi lembaga yang profesional sehingga dihormati masyarakat. Seperti polisi Inggris yang walau hanya menggunakan pentungan tapi dihormati oleh masyarakat Inggris.

Gus Dur juga ingin agar Bareskrim bisa menjadi sejenis Scotland Yard yang memiliki reputasi profesional, hebat dalam memecahkan berbagai kasus kriminal.

Keinginan Gus Dur itu sempat ingin dimentahkan oleh pihak-pihak tertentuĀ  yang tidak setuju Polri menjadi kekuatan tersendiri.

Di tengah berbagai upaya untuk mengagalkan rencana itu, Adhie Massardi yang selalu dekat dengan Gus Dur kerap memberikan masukan kepada Gus Dur agar bertahan dengan gagasan memisahkan Polri dan TNI. [rm]