Dipenghujung Masa Jabatan, Jokowi Tinggalkan 69 Juta Orang Nyaris Miskin

Eramuslim – Berhasil menekan angka pengangguran menjadi satu digit, pemerintahan Joko Widodo jangan bangga dulu. Ada dua tantangan berat yang harus dihadapi. Apa saja itu?

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Rusli Abdullah, menyebut ada dua pekerjaan berat itu adalah menjaga angka kemiskinan tetap satu digit. Caranya, fokuskan program bantuan kepada penduduk rentan miskin yang berjumlah 69 juta jiwa.

“Sebanyak 69 juta penduduk hampir miskin ini, sangat rentan terhadap goncangan ekonomi, baik inflasi atau nilai tukar rupiah,” kata Rusli di Jakarta, akhir pekan lalu.

Pekerjaan kedua, kata Rusli, pemerintah fokus kepada penduduk miskin yang masuk di angka satu digit, yaitu penduduk difabel dan tidak memiliki kualifikasi pendidikan atau keterampilan.

Bagi penduduk miskin di area satu digit, uang saja (transfer tunai/cash transfer), lanjutnya, tidak cukup. Mereka lebih butuh program peningkatan kapasitas. Artinya butuh waktu yang panjang karena memutus lingkaran kemiskinan.

“Satu, program PKH sudah bagus. Dua, akses ke pendidikan wajib diberikan seperti sekolah gratis untuk penduduk miskin dan sekolah vokasi. Ketiga, akses ke kesehatan gratis. Namun dalam mencapai itu, ada rintangan berat yaitu defisit BPJS yang bisa memberikan akses kesehatan gratis,” ujar Rusli.