Direktur LP3ES: Kita Seperti Kembali Kepada Oligarki Ala Orde Baru

Menurut Fajar Nursahid apa yang dipertontonkan Arteria Dahlan dalam berdebat, jauh diri prinsip kesetaraan. Demokrasi akan kehilangan kesejukannya jika dunia politik diisi oleh anggota dewan yang terhormat semacam Arteria Dahlan.

Fajar Nursahid bahkan melihat gaya berdebat Arteria Dahlan mengingatkannya pada masa Orde Baru. Menurutnya, saat ini tengah berlangsung periode siklus dua puluh tahunan. Dimana demokrasi berada di persimpangan jalan dan bersiap untuk melakukan putar balik.

“Kami melihat bahwa kita seperti kembali kepada oligarki ala Orde Baru. Dimana negara (parlemen, presiden, dan alat negara lainnya-red) menjadi sangat kuat dan mendiktekan apa saja kepada publik. Termasuk memaksakan perubahan revisi UU KPK. Periode dua puluh tahunan rasanya berlalu sekarang dan kita seperti kembali ke alam oligarki baru,” tutur Direktur LP3ES.

Ia juga menyesalkan sikap PDIP yang membiarkan Arteria menjadi perwakilan partai terkait revisi UU KPK. Sikap Arteria Dahlan justru memperburuk citra partai dan DPR terhadap stigma negatif publik akan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga anti rasuah. Fajar pun mendesak Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR memanggil Arteria.“Memilihnya sebagai juru bicara partai justru akan menjadi blunder bagi upaya PDIP dan pemerintah untuk meyakinkan publik atas agenda mereka merevisi UU KPK. Maka kami meminta PDIP dan fraksi di DPR untuk memanggil yang bersangkutan ke Badan Kehormatan DPR RI atas pelanggaran etika yang tidak pantas,” tegas Direktur LP3ES. (Jft/SuaraMerdeka)