Dirjen Pendidikan Islam : Kualitas UN Madrasah Diharapkan Tak Alami Penurunan

Dirjen Pendidikan Islam Prof. Muhammad Ali mengharapkan, kualitas ujian nasional (UN) madrasah tidak mengalami penurunan (degradasi), minimal prestasi yang diraih para murid sama seperti tahun lalu. Hal itu diungkapkannya ketika meninjau pelaksanaan ujian nasional di Madrasah Aliyah I Bandung, Senin (20/4).

“Raihan prestasi murid, baik yang berasal dari madrasah swasta dan negeri , diharpkan tak mengalami degradasi,” ucapnya.

Muhammad Ali mengaku optimis bahwa kualitas murid pada ujian tahun 2008/2009 akan meningkat, jika dilihat dari persiapan yang dilakukan di para siswa madrasah yang didukung para pendidiknya. Data tingkat kelulusan pada 2007/2008 untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) 99,60 persen, Madrasah Tsanawiyah (MTs) 94,39 persen dan Madrasah Aliyah 89,16 persen.

Mata pelajaran yang diuji meliputi Bahasa Indonesia, Inggris, Matematika dan IPA. Suatu yang mungkin saja terjadi, lanjut Muh.Ali, apabila tingkat kelulusan dari madrasah swasta lebih tinggi, atau sebaliknya. Namun yang jelas angka kelulusan tersebut merupakan angka kelulusan secara nasional yang diharapkan pada tahun ini mengalami peningkatan.

Terkait dengan pelaksanaan ujian nasional yang dimulai secara serentak pada Senin (20/4) ini, Dirjen Pendidikan Islam, menyebutkan bahwa pada tahun 2008/2009 ini diikuti 1.599.670 siswa dengan rincian untuk Ujian akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) MI 522.875 siswa, Ujian Nasional MTs 776.434 siswa, Ujian Nasional MA 300.361 siswa. “Ujian yang dimulai pada Senin (20/4) ini untuk mengetahui pemetaan mutu satuan dan atau program pendidikan, penentuan kelulusan peserta didik dari program dan atau satuan pendidikan, pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan,” jelasnya.

Mengenai kemungkinan adanya kerusakan dalam pendistribusian soal-soal ke berbagai daerah, Ali mengakui hal itu bisa saja terjadi karena secara geografis wilayah Indonesia demikian luas dan madrasah banyak berada di berbagai daerah. Kendati begitu, pihaknya sudah mengantisipasinya. Misalnya jika ada soal yang tertukar atau rusak, siswa masih punya kesempatan untuk ikut ujian nasional susulan. Untuk ujian susulan MA pada 27-1 Mei 2009, MTs pada 4-7 Mei 2009 dan UAMBN pada 18,19 dan 22 Mei 2009.

Menyinggung kemungkinan adanya kecurangan yang dilakukan para guru dalam pelaksanaan ujian nasional, Muhammad Ali mengatakan, pihaknya akan mengambil tidak tegas. "Bisa saja yang bersangkutan dipecat. Terutama bagi yang membocorkan soal," tandasnya.(nov/dpg)