Dituding Hina Syahadat, Ini Klarifikasi Masjid Cakung

Eramuslim.com – Sehubungan dengan beredarnya berita tentang kaligrafi pada masjid yang sedang dibangun di dekat mall Aeon daerah Cakung, Jakarta Timur. Yang disinyalir memakai kalimat tauhid yang salah pada kaligrafi masjid hanya tertulis: Laa ilaaha illa Allah Muhammad Laa.

Saat Forum Komunikasi Ulama Umaro (FK-ULUM) Kecamatan Cakung  melakukan Klarifikasi yang langsung dilakukan Ketua FK-ULUM Cakung, KH.Bahrudin Ali S.Sos.i pada hari Senin (20/11) langsung klarifikasinya ditanyakan kepada Panitia Pembangunan Masjid yang sedang dalam proses pembangunan tersebut.

“Setelah kami konfirmasi langsung kepada panitia pembangunannya, kami mendapat informasi ternyata ada kesalahan tekhnis pemotongan bahannya dan tidak ada unsur kesengajaan tapi karena kurang fahamnya tukangnya dalam soal Kaligrafi Kufi.” ujar KH.Bahrudin Ali.

Sebelumnya sempat  beredar informasi viral di media sosial yang berbunyi seperti ini :

Mohon perhatian bagi warga muslim, khususnya yang berdomisili di Kecamatan Cakung.Di daerah itu, terutama lokasi yang dari Gempol menuju AEON, itu sedang ada pembangunan Masjid di atas tanah Pemda DKI Jakarta. Itu kita syukuri karena rumah ibadah umat Islam bertambah lagi. 

Cuma yg terasa aneh ??!!! pada bangunan masjid ini ada di seluruh dindingnya dibuat dari lempengan ventilasi dinding yang bertuliskan : “Laa ilaaha illa Allah, Muhammad Laa”. dalam huruf Arab Kufi. Bagi kita yang sudah bersyahadatain, tentu kalimat di atas jadi pertanyaan, dibawah naungan umat siapakah masjid yang kalimat syahadatnya tersebut hanya mengakui Allah, tetapi tidak mengakui Nabi Muhammad* (terjemahan dari “Muhammad Laa= Nabi Muhammad tidak). Jadi, bagi warga Muslim Kec Cakung yg punya akses ke Kantor Lurah Cakung mungkin bisa minta klarifikasi dan menanyakan apa maksud bunyi kalimat syahadat seperti itu. 

Kondisi saat ini menurut Ketua FK-ULUM Cakung tersebut prosesnya sedang dalam proses perbaikan lagi. Setelah klarifikasi ini disampaikan dirinya berharap semua pihak dapat mengerti kondisinya dan tidak menjadi polemik lagi. (kl/pm)