Dokter Ribka PDIP Kembali Kritik Menkes: Sinovac Ini Sebetulnya Barang Rongsokan di China!

“Tadi dibilang kalau Pak Jokowi jadi contoh demonstratif begitu, disuntik sebagai orang pertama, kita semua tahu, kalau misalnya itu benar Sinovac, tapi kalau ada apa-apa (kepada Jokowi) dokter yang mengikuti berapa, rumah sakit siap, tapi nanti (warga) yang di ujung sana, orang kena Covid saja susah cari rumah sakit. Dan bisa saja itu bukan Sinovac yang dikasih, kita tidak tahu semuanya, jangan ada dusta di antara kita,” ucapnya.

Selain Jokowi, ada sejumlah peserta lain pada pemberian vaksin tahap perdana ini yang berasal dari tokoh masyarakat dan perwakilan dari semua lapisan warga.

Beberapa di antaranya Ketua IDI Daeng M. Faqih, Sekjen MUI dan perwakilan dari Muhammadiyah Amirsyah Tambunan, selebriti yang mewakili anak muda Raffi Ahmad. Ada pula golongan pengusaha yang merupakan Ketua Kadin Indonesia Rosan Roeslani, hingga perwakilan buruh Agustini Setiyorini, dan sebagainya.

Pada rapat kerja Komisi IX DPR RI Selasa (12/1), Riba secara tegas menolak untuk divaksin covid-19. Dia mengaku memilih membayar denda ketimbang disuntik vaksin Covid-19. Ribka meragukan vaksin Covid-19.

Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Kepala BPOM Penny Lukito, dan Direktur PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Sinovac pada Senin (11/1). Izin penggunaan itu dikeluarkan setelah hasil evaluasi BPOM menunjukkan bahwa Sinovac memiliki efikasi sebesar 65,3 persen.

Angka tersebut dianggap sesuai dengan standar atau ambang batas efikasi yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni minimal 50 persen. [glr]