DPR; Rupiah dan IHSG Anjlok Gegara Pemerintah Salah Kelola Faktor Internal

Eramuslim – Nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan dua hal yang saling berpengaruh. IHSG hanya bisa stabil jika nilai tukar rupiah berhasil dijaga. Ada faktor pengelolaan keuangan  internal yang keliru jika kedua-duanya jatuh.

Keduanya kini tengah dalam kondisi mengkhawatirkan. Rupiah merosot hingga mencapai Rp 15 ribu per dolar AS, sementara IHSG turun 3,55 persen dari 6 ribuan menjadi 5.861,246

Anggota Komisi XI DPR RI, Heri Gunawan menilai semua itu terjadi karena pengelolaan internal yang keliru. Baginya, pelemahan rupiah dan IHSG bukan melulu karena faktor eksternal sebagaimana diungkap pemerintah.

Sebab pada kenyataannya, lanjut politisi Partai Gerindra, current account deficit (CAD) Indonesia di kuartal II 2018 melebar menjadi 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Belum lagi cadangan devisa turun ke angka 118,3 miliar dolar AS pada akhir Juli 2018.

“Ini jelas mempengaruhi respon global terhadap pasar dan nilai tukar kita. Menyusul kemudian IHSG,” imbuhnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (15/8).

Lebih lanjut Heri mengakui, krisis mata uang Lira di Turki, turut berpengaruh terhadap penurunan IHSG.

“Ada semacam kekuatiran bahwa krisis Turki itu akan merambat ke Eropa dan bahkan global, termasuk negara-negara emerging market seperti Indonesia. Pasalnya, depresiasi mata uang Turki menembus angka 40 persen,” tandasnya.