eramuslim.com – Pegiat media sosial Permadi Arya, yang dikenal sebagai Abu Janda, menjadi perhatian warganet setelah kontennya tentang pagar laut di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK-2) dianggap mengandung informasi hoaks.
Sebuah unggahan dari akun X @_memoryusang, yang diketahui milik Angelique J, mempertanyakan keberadaan Abu Janda. Dalam cuitannya, Angelique menyinggung video Abu Janda yang menyebut bahwa pagar laut di Tangerang dibangun melalui swadaya masyarakat.
“Orang ini ke mana ya guys. Abis bikin konten video yang menyatakan bahwa pagar laut Tangerang adalah swadaya masyarakat sendiri, juga mengatakan hoax jika nama Aguan termasuk di dalamnya,” tulis Angelique, dikutip Jumat, 24 Januari 2025.
Angelique menambahkan bahwa jika pagar tersebut benar hasil swadaya masyarakat, maka seharusnya ada protes dari warga ketika TNI AL membongkar pagar itu. Namun, kenyataannya, tidak ada aksi demonstrasi dari warga setempat. Justru, warga desa terlihat membantu aparat membongkar pagar laut tersebut.
“Pagar laut dibongkar TNI AL koq warga ga ada yang demo jika memang itu swadaya masyarakat?” imbuhnya.
Dalam video Abu Janda yang viral sebelumnya, ia tampak mewawancarai dua pria yang mengaku sebagai nelayan. Dalam video tersebut, Abu Janda menyatakan bahwa pagar laut di kawasan itu dibangun oleh masyarakat lokal, bukan bagian dari proyek pengembang tertentu. Namun, klaim ini dibantah oleh sejumlah pihak, termasuk nelayan asli Tangerang, yang menyebut lokasi pembuatan video Abu Janda jauh dari area pagar laut sebenarnya.
Cuitan Angelique J memancing reaksi warganet dengan lebih dari 1.600 retweet, 113 kutipan, dan 7.227 likes.
Sebelumnya, pegiat media sosial Yusuf Dumdum juga mengkritik Abu Janda terkait klaimnya mengenai pagar laut di PIK-2. Yusuf menuding Abu Janda memanipulasi konten videonya dengan menampilkan nelayan yang diduga mendukung keberadaan pagar bambu di kawasan tersebut.
Menurut Yusuf, dua orang yang muncul dalam video Abu Janda sebenarnya berasal dari kawasan Tanjung Kait, yang jaraknya cukup jauh dari lokasi pagar laut di PIK-2. Ia juga menuding bahwa kedua orang tersebut hanya dijadikan figuran untuk kebutuhan konten.
“Waduh! Menurut nelayan asli Banten, dua orang yang diajak syuting AJ (Abu Janda) itu lokasinya di Tanjung Kait, jauh dari lokasi pagar bambu,” ujar Yusuf melalui akun X @yusuf_dumdum, kemarin.
Yusuf juga mengungkap bahwa sebelum pembuatan video, kedua pria tersebut diajak makan-makan oleh Abu Janda dan diberi uang sebesar Rp100 ribu sebagai imbalan untuk membuat pengakuan dalam konten tersebut.
“Sebelumnya mereka sudah diajak makan-makan dan kemudian dibayar Rp100 ribuan,” tandasnya.
(Sumber: Fajar)
Monyet ini blm pernah digebukin orang2 seperti ade omdo sih