Dulu Bilang Cuma 3 Hari, Dikutip Prabowo Langsung Berubah

Eramuslim.com – Dalam pidato kebangsaan ‘Indonesia Menang’, Senin (14/1/2019), capres Prabowo Subianto mengutip pernyataan Menhan Ryamizard Ryacudu bahwa Indonesia hanya bertahan tiga hari jika perang.

Usai pernyataannya dikutip Prabowo, Menhan Ryamizard Ryacudu lalu meralat. Ryamizard menegaskan pernyataannya itu merujuk pada kondisi 10 tahun lalu. Tetapi untuk konteks saat ini, Ryamizard menyatakan Indonesia siap jika berperang, bahkan hingga seribu tahun.

Pernyataan yang berbeda-beda dari Menhan Ryamizard Racudu ini disayangkan oleh mantan Kepala Staf Umum TNI Letjen (Purn) Johannes Suryo Prabowo.

“Kadang kala…. membela penguasa secara membabi-buta agar jabatannya bisa tetap dipertahankan, seseorang rela kehilangan keteguhan hatinya dalam mempertahankan nilai-nilai kebenaran,” sindir Suryo Prabowo di akun twitternya, Kamis (17/1/2019).

Sebetulnya pernyataan Menhan Ryamizard Ryacudu bukan 10 tahun lalu, tapi tahun 2015.

[Senin, 23 Februari 2015 – 12:07 WIB]

Waduh! Jika Perang, Indonesia Hanya Bertahan 3 Hari

JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyiratkan keprihatinannya terhadap dunia ketahanan energi nasional. Gara-gara kurangnya cadangan ketahanan energi, Ryamizard bahkan pesimis Indonesia bisa bertahan jika suatu saat terjadi perang.

Di akun Ryamizard Ryacudu @Ryamizard_R, Menhan menuliskan jika Indonesia berperang, paling hanya mampu bertahan dalam beberapa hari.

“Info Militer Dunia menulis: Jika Indonesia Perang, Paling Hanya Bertahan 3 Hari, mengapa? Lantaran Indonesia tidak memiliki ketahanan energi yang cukup baik,” tulis Ryamizard.

Dijelaskan Ryamizard, hal ini berbeda dibanding dengan negara lain yang memiliki ketahanan energi yang baik. “Zero strategic kita. Kita nggak punya ketahanan energi, kalau Indonesia ini diblokir sana sini, kapal perang kita punya. Pesawat tempur kita punya tapi mau diisi bahan bakarnya pakai apa? Pakai air?” tulis Ryamizard.