eramuslim.com – Dua mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), belakangan ini kembali menjadi sorotan publik. Meski pernah menjadi rival dalam Pilkada 2017, hubungan keduanya kini terlihat akrab dan bersahabat.
Analis komunikasi politik, Hendri Satrio, yang akrab disapa Hensat, berpendapat bahwa kolaborasi antara Anies dan Ahok dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi bangsa.
“Kemesraan ini janganlah cepat berlalu, kemesraan ini kenapa nggak dari dulu,” ujar Hensat dengan memplesetkan lirik lagu “Kemesraan” karya Iwan Fals melalui kanal YouTube miliknya pada Senin, 27 Januari 2025.
Kedekatan Anies dan Ahok mulai terlihat selama Pilkada Jakarta 2024. Setelah Anies gagal maju kembali sebagai calon gubernur DKI, ia memilih mendukung pasangan Pramono Anung dan Rano Karno, yang berasal dari PDIP, partai yang juga menaungi Ahok.
“Coba Anies dan Ahok mesra dari dulu pasti banyak sejarah yang berubah dan mungkin saja Pak Prabowo saat ini sudah menjalani periode keduanya sebagai presiden,” ungkap Hensat.
Hensat, yang juga pendiri Lembaga Survei Kedai KOPI, menyarankan agar hubungan baik antara Anies dan Ahok juga diikuti dengan rekonsiliasi di antara para pendukung mereka.
“Memang orang-orang tersakiti seharusnya bersama-sama,” ujarnya berseloroh.
Namun, di balik keakraban ini, Hensat melihat adanya motif politik. Ia menilai bahwa momen kedekatan ini membuktikan bahwa dalam politik, tidak ada lawan yang abadi.
“Mungkin Mas Anies sudah berancang-ancang (untuk 2029). Saya melihatnya tidak mungkin ada peristiwa politik tanpa peristiwa politik lainnya dan tanpa tujuan politik,” pungkas Hensat.
(Sumber: RMOL)
