Eggi Sudjana serang balik pernyataan Danjen Kopassus: Nanti malu, tolong dong tertib!

Eggi Sudjana jadi penasihat forum purn Kopassus (Tangkapan layar YouTube)

eramuslim.com – Pengacara sekaligus aktivis PA 212, Eggi Sudjana buka suara terkait pernyataan Danjen Kopassus Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa yang menyebutnya dirinya bukan warga korps baret merah.

Sebagaimana diketahui, polemik Eggi Sudjana dengan Danjen Kopassus berawal dari diangkatnya dia sebagai penasihat di Forum Komunikasi Keluarga Purnawirawan Baret Merah (FKKPBM).

Terkait hal tersebut, Eggi Sudjana menjelaskan kronologis bagaimana dia bisa mendapat jabatan di FKKPBM.

Kala itu, Eggi Sudjana mengaku dihubungi Sekjen FKKPBM, Letkol (Purn) Pak Sutikno. Adapun dalam komunikasi tersebut, Sutikno mengatakan bahwa banyak pemikiran-pemikiran Eggi Sudjana sebagai profesor cocok dengan gerakan FKKPBM.

Kemudian Sutikno menawari Eggi Sudjana mau jadi penasihat di FKKPBM. Usai dilantik jadi penasihat itu di Markas FKKPBM di Cijantung, dia pun mengaku diberi sebuah jaket loreng dan baret merah yang sengaja dibuatkan oleh Sutikno.

Oleh sebabnya Eggi Sudjana menegaskan sebenarnya dia diminta untuk jadi penasihat di FKKPBM, bukan mengaku-ngaku sebagai warga korps baret merah.

“Kehadiran saya istilahnya di baret merah bukan kehendak saya, bukan ngaku-ngaku saya. Bukan untuk petantang-petenteng pake baret merah, enggak ada urusannya dengan itu. Tapi saya diminta oleh mereka sebagai organisasi untuk jadi penasihat,” kata Eggi, kepada wartawan, dikutip Hops.ID pada Jumat, 28 Januari 2022.

“Oleh Pak Sutikno saya dikenalkan ke ketua umumnya, Pak Heros Mayor Jenderal Purnawirawan, pernah di Menhan kerjanya atau basis tugasnya, ngobrol dengan Pak Heros sepakat, setuju,” sambungnya.

Lebih lanjut Eggi Sudjana pun menilai pernyataan Mayjen Teguh keliru. Menurut Eggi seharusnya Mayjen Teguh melakukan konfirmasi lebih dulu FKKPBM.

“Dengan adanya dipersoalkan oleh komandan Kopassus, keliru menurut saya. Kenapa dia nggak tanya ke Heros, kenapa bikin pernyataan saya nggak berhak, memang saya bukan warga Kopassus, saya diminta. Nanti kalau saya bahas secara hukum malu nanti. Tolong dong tertib tanya senior dia,” imbuhnya.