Pentolan Bara JP dan Projo Kini Dukung Prabowo-Sandi: Kami Akan Pulangkan Jokowi ke Solo

Foto: kumparan

Eramuslim.com – Kelompok relawan bernama Indonesia Muda bertemu dengan bakal cawapres Sandiaga Uno di Posko Melawai, Jalan Melawai, Jakarta Selatan, Jumat (14/9) sore. Di awal pertemuan, para relawan tersebut mengaku sebagai bekas relawan pasangan Jokowi – JK di Pilpres 2014.

Ketua relawan Indonesia Muda Lutfi Nasution mengatakan di Pilpres 2019, mereka berbalik arah dan ingin mendukung pasangan Prabowo Subianto -Sandiaga Uno. Alasannya, kata dia, mereka merasa salah memilih pemimpin.

“Tobat, karena bersalah memilih pemimpin yang hari ini, saya enggak bisa membicarakan Bung (Sandi),” kata Lutfi.

Beberapa di antara eks relawan Jokowi yang bergabung di Indonesia Muda yakni Guntur Siregar (eks Sekjen Projo), Ucok Syafti Hidayat (Pendiri Bara JP), dan Dadan Hamdani (deklarator kelompok Jokowers). Namun selain eks relawan tersebut, Lutfi menuturkan di pihaknya ada juga aktivis 98, sejumlah guru, pengusaha muda, hingga pengangguran yang dulu mendukung Jokowi.

“Tapi kami di sini tidak meminta pekerjaan, karena kami banyak enterpreneur muda,” ujar Lutfi.

“Kami di sini akan memperkenalkan diri, ini bukan deklarasi Bung Sandi, karena kami akan melakukan apa pun untuk pemenangan,” ucapnya.

Mereka mengaku berpihak kepada Sandi lantaran sosok eks Wagub DKI tersebut dirasa dapat menyelesaikan permasalahan ekonomi yang saat ini terjadi. Terutama, kata Lutfi, soal lapangan pekerjaan.Setelah ngobrol, kelompok relawan ini menyerahkan naskah dukungan kepada Prabowo-Sandi. Relawan Indonesia Muda lantas memberikan sebuah kaus kepada Sandi yang tergambar wajahnya.

Selain itu, seorang relawan melepaskan kausnya yang bertuliskan ‘I’m Jokowers’.

Usai deklarasi, Sekjen relawan Indonesia Muda yang juga eks Sekjen Projo, Guntur Siregar, menegaskan siap memenangkan pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Ia mengaku akan memulangkan Jokowi ke Solo.

“Catat ya, saya akan pulangkan Jokowi ke Solo,” tegas Guntur.

Dia menjelaskan, langkah menyebrang dari kubu Jokowi itu dilakukan karena kecewa dengan kinerja Jokowi. Nawa Cita yang digemborkan Jokowi – JK, kata dia, tak berjalan dengan baik.

“Berdasarkan evaluasi 4 tahun pemerintahan, ternyata Nawa Cita yang telah disusun bersama tidak dijalankan dengan sebaik-baiknya. Dan semakin ke sini, kami lihat rakyat semakin sengsara,” pungkasnya. [kumparan]