Eramuslim.com – Sebanyak 101 warga negara Indonesia (WNI) telah berhasil dievakuasi dari wilayah Iran dan Israel akibat meningkatnya konflik bersenjata antara kedua negara tersebut. Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan bahwa proses evakuasi dilakukan melalui dua jalur darat berbeda, yakni melalui Azerbaijan dan Yordania.
Sebanyak 97 orang dievakuasi dari Iran ke Azerbaijan, terdiri dari 93 WNI, staf kedutaan, dan satu warga asing yang merupakan pasangan dari WNI. Rombongan kini tengah beristirahat di Baku. Sugiono menjelaskan bahwa perjalanan menuju perbatasan tersebut memakan waktu sekitar 16 jam dan berlangsung cukup aman meski kondisi di wilayah perbatasan terpantau lebih padat dari biasanya.
Sementara itu, empat WNI lainnya berhasil dievakuasi dari Israel melalui Yordania. Menlu Sugiono memastikan seluruh WNI yang dievakuasi dalam keadaan sehat dan aman. Pemerintah Indonesia pun masih menjalin komunikasi intensif dengan WNI lainnya yang masih berada di wilayah konflik.
Konflik memanas sejak 13 Juni lalu, ketika Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah target strategis di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir. Iran kemudian membalas dengan meluncurkan serangan balik ke sejumlah lokasi di Israel. Serangan tersebut menyebabkan korban jiwa dan luka-luka di kedua belah pihak—data dari Iran menyebutkan 639 orang meninggal dan lebih dari 1.300 luka, sementara Israel melaporkan 24 korban tewas dan ratusan lainnya terluka.
Sebagai respons terhadap meningkatnya eskalasi, Menlu Sugiono mengubah status keamanan KBRI Teheran dari Siaga 2 ke Siaga 1 pada 18 Juni lalu saat berada di St. Petersburg, Rusia. Keputusan ini membuka jalan untuk melakukan evakuasi WNI dari Iran secara resmi.
Data Kementerian Luar Negeri menunjukkan terdapat sekitar 380 WNI di Iran, mayoritas berada di ibu kota Teheran. Sementara di Israel, ada sekitar 194 WNI dan 11 di antaranya telah meminta untuk dievakuasi. Proses evakuasi dari Israel dikoordinasikan oleh KBRI Amman di Yordania, mengingat Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik langsung.
Sumber: Tempo.co
