Fadli Zon: Sejarah Harus Jadi Matpel Wajib, Bukan Pilihan!

Eramulsim.com – Mata pelajaran sejarah memang tak akan dihapus. Hal ini sudah ditegaskan Mendikbud Nadiem Makarim. Tapi dalam draf Kemendikbud, mata pelajaran sejarah menjadi pilihan bagi siswa, mau diambil atau tidak.

Ini memang masih sebatas rancangan. Tetapi rancangan revisi kurikulum ini banyak membuat mereka yang berkecimpung di bidang sejarah ikut memberi tanggapan. Salah satunya Fadli Zon, Wakil Ketua DPR, yang juga doktor sejarah dari UI.

Kata Fadli Zon, rencana menjadikan mata pelajaran sejarah hanya sebagai pilihan sangatlah tidak tepat. Sebab, pendidikan sejarah merupakan instrumen pembentukan jati diri, identitas, serta memori kolektif kita sebagai bangsa.

“Secara normatif, kebijakan ini sangat bertentangan dengan semangat dan tujuan pendidikan nasional,” jelas Fadli Zon dalam keterangannya, Selasa (22/9).

Politikus Gerindra ini menerangkan, dalam UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. Nilai-nilai itu sejatinya terangkum di dalam pendidikan sejarah.

“Saya berharap Kemendikbud berhati-hati dalam merancang penyederhanaan kurikulum ini. Di satu sisi, saya melihat kita memang perlu mendukung penyederhanaan kurikulum, agar tak terlalu membebani siswa-siswa kita, selain juga agar lebih adaptif terhadap kondisi kekinian. Namun, di subyek mana penyederhanaan itu harus dilakukan, saya kira ini harus didiskusikan secara luas dan mendalam terlebih dahulu,” jelas dia.

Saya senang Kemendikbud sudah mengklarifikasi rencana penghapusan pelajaran sejarah tidaklah benar. Saya kira Menteri Nadiem bisa belajar dari pengalaman pembentukan Komisi Pembaruan Pendidikan yang dibentuk oleh Daoed Joesoef pada masa awal jabatannya sebagai Mendikbud pada 1978