Fakta-fakta Kematian Wabup Sangihe yang Dinilai Janggal

Eramuslim.com – Kematian Wakil Bupati (Wabup) Sangihe Helmut Hontong, yang meninggal di udara, dinilai janggal oleh sejumlah pihak. Dorongan agar polisi mengusut kasus ini pun mencuat.

Wakil Bupati (Wabup) Kepulauan Sangihe, Helmut Hontong

Dihimpun detikcom, Sabtu (12/6/2021), Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menilai kepergian Helmut tidak wajar karena mendadak dan misterius. Apalagi Helmut terkenal dengan sikap penolakannya terhadap tambang di Sangihe.

“Ini mengagetkan. Kedua, misterius dan agak janggal kematiannya. Kenapa seperti itu? Karena dia ini kan menjadi sorotan, high profile karena dia ini kepala daerah yang menolak tambang juga. Bahkan dia juga mengirim surat ke ESDM. Suratnya juga sudah beredar,” kata Koordinator Nasional Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Merah Johansyah Ismail.

“Ini janggal karena dia sehat-sehat aja, tapi tiba-tiba mendadak kolaps,” imbuhnya.

Merah juga meminta polisi menyelidiki kematian Helmut ini. Merah juga mengatakan perlu jenazah Helmut diautopsi untuk menyelidiki penyebab kematiannya.

“Dia high profile juga, jadi bagi kita ini janggal. Kita mendesak agar otoritas terkait melakukan penyelidikan. Dalam hal ini pemerintah, penegak hukum, termasuk Komnas HAM. Apalagi bulan Mei 2021 warga juga sudah melaporkan kasus ini ke Komisioner Komnas HAM. Jadi Komnas ini jangan diam. Kepolisian juga melakukan penyelidikan yang maksimum soal apa penyebab utama kematian beliau ini. Apakah perlu dilakukan autopsi juga,” ungkapnya.

Soal Darah yang Keluar dari Mulut dan Hidung Helmut

Ajudan Helmut, Harmen Rivaldi Kontu, menceritakan detik-detik meninggalnya Wabup Sangihe Helmut Hontong di pesawat rute Denpasar-Makassar.

Harmen mengatakan, sebelum meninggal, Helmut sempat memberitahukan kepadanya bahwa sudah merasa pusing. Pada saat itu, dia diminta menggosokkan minyak kayu putih di bagian belakang dan leher.

Setelah lehernya digosok dengan minyak kayu putih, Helmut tidak lagi merespons. Bahkan Harmen mengatakan ada darah yang keluar dari mulut dan hidung Helmut.

“Sekitar 5 menit itu saya lihat Bapak langsung tersandar. Saya panggil dan kore-kore (colek) namun sudah tidak ada respons lagi. Saya langsung panggil pramugari, namun tetap Bapak tidak ada respons. Kemudian keluar darah lewat mulut. Tak lama kemudian darah keluar dari hidung,” kata Harmen ketika dimintai konfirmasi detikcom di Pelabuhan Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (9/6).