FAO: Harga Beras di Indonesia Lebih Mahal Ketimbang Harga Internasional

Eramuslim.com -Food and Agriculture Organization/ FAO) mencatat harga beras Indonesia lebih tinggi dibandingkan harga beras internasional.

Berdasarkan data milik FAO, kondisi di mana harga beras dalam negeri lebih tinggi dibanding internasional telah terjadi sejak tahun 2009 lalu. Padahal Indonesia termasuk salah satu negara penghasil beras.

Pada tahun 2016 lalu, harga beras dalam negeri berada di level US$ 1 /kilogram (kg), sementara harga beras internasional hanya sekitar US$ 0,4 /kg. Harga tersebut mengacu pada harga eceran rata-rata nasional di Indonesia.

Menanggapi hal itu Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengatakan tingginya harga beras sendiri tergantung dari jenisnya masing-masing. Walau demikian dirinya tak merinci berapa harga setiap jenis beras yang dimiliki dalam negeri.

“Itu tergantung jenisnya (beras), yang terpenting kan kita enggak impor, jadi enggak urusan,” kata Enggar di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (17/6/2017).

Dirinya pun mengaku tak ambil pusing dengan perbedaan harga yang terjadi. Enggar mengatakan seharusnya saat ini tidak perlu membandingkan harga beras dalam negeri dengan internasional. Sebab, kata Enggar, saat pemerintah tak melakukan impor beras.

“Buat apa kita sekrang bandingkan (dengan beras) internasional. Saya enggak ada izin impor, ngapain diperbandingkan,” terang Enggar.

Enggar menegaskan pemerintah tak melihat perbandingan harga beras internasional karena telah menutup keran impor, demikian klaimnya.

“Kita enggak ada urusan sama berapa harga beras di sana, enggak ada impor,” tegasnya.(kl/dtk)

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-pre-order-eramuslim-digest-edisi-12-bahaya-imperialisme-kuning.htm