Gde Siriana: Mestinya Menkes dan Gugus Kesehatan Berani Tegur Jokowi

Eramuslim.com – Virus Corona bisa menulari siapa saja. Virus Corona tidak peduli apakah dia orang miskin atau orang kaya, apakah dia asisten rumah tangga atau dia majikan, apakah dia pembantu presiden ataukah presidennya sendiri. Sebab itu, dalam masa pandemi semua pihak, semua orang wajib mematuhi protokol kesehatan. Siapa pun dia wajib patuh.

Dan terkait kasus kerumunan massa penyambut Jokowi di Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang viral, harusnya ada tindakan atau teguran agar kasus serupa tidak terulang. Di kasus yang sama tapi melibatkan pihak lain, kasus kerumunan Petamburan yang menyeret Habib Rizieq hingga dipenjara, misalnya, kenapa di kasus kerumunan yang melibatkan Jokowi tidak ada proses apa-apa, bahkan teguran dari Menteri Kesehatan atau Ketua Satgas Covid-19 pun tidak.

Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS) Gde Siriana Yusuf mengatakan, seharusnya Jokowi paham jika virus Corona tidak membeda-bedakan siapapun dan  bahwa kerumunan karena alasan cinta bukan penghalang bagi penularan virus.

“Penularan Covid-19 nggak kenal alasan, Pak Presiden. Mau sengaja mau nggak, mau karena cinta atau nggak. Virus nggak kenal maksud dan tujuan,” kicau Gde Siriana di akun Twitternya, Rabu (24/2).

“Dia tahunya hanya mencari inang lalu hidup berkembang di sana,” lanjutnya.

Gde Siriana pun meminta agar pihak yang berwenang atas penegakan protokol kesehatan Covid-19 berani menegur Jokowi, sebagaimana Satgas Covid-19 bisa dnegan tegas menegur masyarakat yang abai pada protokol kesehatan.

“Semestinya Menteri Kesehatan dan Gugus Tugas berani menegur Presiden. Covid-19 saja nggak pilih-pilih. Ini contoh baik untuk masyarakat,” tegasnya. [em]