Gde Siriana: Puja-Puji Para Penjegal Habibie dan Kesadaran Yang Terlambat

Satu yg tidak bisa dibantah siapapun dari jasa-jasa Habibie adalah “penguasaan teknologi dirgantara olh bangsa Indonesia” telah diakui dunia. Habibie sendiri yg buat Rancang Bangun pesawat produksi Nurtanio/IPTN. Terkait teknologi ini, saya berharap semoga kisah mobil nasional nanti tidak “jomplang” dg kisah suksesnya pesawat terbang nasional.

Tidak mengherankan jika Habibie menjadi pemimpin yang inspiratif. Habibie satu-satunya Presiden RI yg dijadikan benchmark/contoh para Orangtua ketika nasehati anaknya belajar agar jadi orang pintar seperti Habibie. Para Orangtua tak pernah bilang kepada anak-anaknya agar jd orang seperti Soekarno, Soeharto, Gus Dur, Mega, SBY apalagi Jokowi.

Kembali pada kesadaran yang terlambat, apakah perlu waktu 20 tahun untuk menyadarinya dan apakah ini merupakan penyakit kultural bangsa Indonesia?

Saat negara asing-China dan Barat- ingin menguasai Indonesia, bisa jadi kesadaran yang terlambat datang 20 tahun lagi ketika kita sebagai bangsa sudah tidak memiliki apapun.

Atau apakah memang natur nya elit politik kita takut kepada pemimpin yang cerdas dan punya visi atas  masa depan bangsanya, yang lebih baik memilih pemimpin bodoh, dan mudah diatur oleh elit, bahkan oleh negara asing. Tetapi saya menduga, para elit ini juga yang akan pertama kali berbalik meninggalkan pemimpin pilihannya di saat kesulitan negara tak lagi bisa diobati, agar elit tidak dituduh sebagai dalang semua bencana.

Selamat jalan BJH bapak Demokrasi Indonesia, semoga kembali sebagai jiwa yang tenang. Indonesia akan selalu mengenangmu. Aamiin. [end]

Penulis: Gde Siriana